Anak Dilarang Ikut Ujian Kenaikan Kelas, Orang Tua Siswa Tikam Kepala Sekolah hingga Tewas

Kepala Sekolah tewas ditikam orang tua siswa setelah anak pelaku dilarang ikut ujian kenaikan kelas

Editor: wulanndari
NET
ILUSTRASI Jenazah/ tewas - Kepala Sekolah tewas ditikam orang tua siswa setelah anak pelaku dilarang ikut ujian kenaikan kelas 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

TRIBUNLOMBOK.COM - Kepala Sekolah tewas ditikam orang tua siswa setelah anak pelaku dilarang ikut ujian kenaikan kelas.

Kejadian tersebut menimpa seorang Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) di Nangaroro, Nusa Tenggara Timur (NTT) berinisial DA tewas ditikam orangtua siswa.

Penganiayaan itu terjadi berawal saat korban menyuruh anak pelaku pulang dan tidak boleh mengikuti ujian.

Anak tersebut kemudian melaporkan ke orangtuanya.

Pelaku yang emosi kemudian mendatangi korban dengan membawa pisau.

Korban yang melihat pelaku membawa senjata tajam kemudian mengancam akan melapor ke polisi.

Namun, pelaku langsung menikam korban.

Korban diketahui menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ende, Rabu (9/6/2021) dini hari setelah dirujuk dari Puskesmas Nangaroro.

Kapolsek Nangaroro Iptu, Sudarmin Syafrudin membenarkan informasi itu kepada Pos Kupang melalui pesan WhatsApp, Rabu 9 Juni 2021.

"Benar, saya sedang berada di ruang jenazah RSUD Ende," ujarnya.

Baca juga: Bocah 13 Tahun Disiksa hingga Dikubur Hidup-hidup oleh Bibi dan Paman, Ternyata Ada Motif Dendam

Baca juga: Dulu Pria Pencari Rosok Kini jadi YouTuber Berpenghasilan Rp 150 Juta, Sempat Dituduh Persugihan

Sudarmin mengatakan, berdasarkan informasi dari Kepala Puskesmas Nangaroro bahwa ibu kepsek dirujuk ke RDUD Ende pada, Selasa 8 Juni 2021 sekira pukul 19:00 Wita.

Tiba di RSUD Ende sekira pukul 22:00 Wita dan keesokan harinya, Rabu sekira pukul 04:00 Wita, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Sementara masih dilakukan ibadah di ruang jenazah, selanjutnya akan dibawa ke Boawae setelah singgah sebentar di Ndora," ungkapnya.

Diberitakan Pos Kupang sebelumnya, Kapolsek Nangaroro Iptu Sudarmin membenarkan kasus penikaman terhadap kepala SDI Ndora DA yang terjadi, Selasa (8/6/2021) pagi.

Dijelaskan Sudarmin, kasus tersebut bermula ketika anak pelaku berinisial EDL disuruh pulang oleh kepsek untuk tidak boleh mengikuti ujian akhir kenaikan kelas.

Setelah mendengar informasi dari sang anak, pelaku langsung menuju ke rumah Kepala Desa Emilianus Meze.

Tujuan untuk menyampaikan pengeluhan tentang anak yang tidak bisa mengikuti ujian akhir kenaikan kelas.

Pada saat itu, pelaku melihat sangkur milik Kepala Desa yang digantung di dinding ruangan tamu dan langsung mengambil tanpa pemberitahuan kepala desa.

Baca juga: Janda 22 Tahun di Aceh Dirudapaksa 2 Pemuda, Barang Berharga Korban juga Dibawa Kabur Pelaku

Baca juga: Tak Bisa Berenang, Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam, Teman Menjerit Minta Tolong ke Warga

"Saat itu juga pelaku menuju ke sekolah dan menanyakan kepada ibu Astin (guru/bendahara) tentang guru siapa yang menyuruh anaknya pulang. Namun tidak mendapat jawaban," ungkapnya.

Lanjutnya, pada kesempatan tersebut, korban melihat pelaku sedang memegang pisau sangkur dan menyampaikan bahwa akan melaporkan ke polisi.

"Setelah mendengar ancaman kepala sekolah, pelaku bangun dan langsung mencabut pisau sangkur dan langsung menikam korban mengenai bagian perut sebelah kanan," jelasnya.

Setelah itu, tambah Sudarmin, pelaku menyerahkan pisau sangkur kepada penjaga sekolah Heronimus Wonga. Pelaku langsung menuju ke rumah kepala dusun Kristianus Meze untuk menyampaikan kejadian tersebut.

"Pelaku meminta bapak dusun untuk bersama sama menyerahkan diri ke Polsek Nangaroro," ujarnya.

Berita terkait penikaman

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul BREAKING NEWS: Kepsek SDI Ndora yang Ditikam Orangtua Siswa Meninggal di RSUD Ende

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved