Haji 2021
Haji 2021 Dibatalkan, Biaya Perjalanan Ibadah Diambil atau Tidak? Ini Saran Kemenag NTB bagi Jemaah
Jamaah yang menarik Bipih atau ongkos haji tetap bisa berangkat dalam pengiriman ibadah haji tahun berikutnya.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Setelah Kementerian Agama RI membatalkan pengiriman Jemaah Calon Haji (JCH), para Jemaah diberikan hak mengambil kembali Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang telah disetor.
Jemaah yang menarik Bipih atau ongkos haji tetap bisa berangkat dalam pengiriman ibadah haji tahun berikutnya.
Tapi menarik Bipih ada plus minusnya bagi jamaah.
Hal itu perlu menjadi pertimbangan jemaah sebelum memutuskan menarik atau tidak Bipih yang telah disetor.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) NTB KH Muhammad Zaidi Abdad mengatakan, mengambil atau tidak itu hak masing-masing jamaah.
”Itu tergantung ke masing-masing orang. Kalau di masa pandemi merasa sangat membutuhkan, silahkan diambil, tidak masalah,” kata Zaidi Abdad, Jumat (4/6/2021).
Baca juga: Haji 2021 Dibatalkan, Begini Prosedur Pengembalian Setoran Lunas Bipih Reguler
Baca juga: Sebanyak 4.400 Jemaah Calon Haji asal NTB Batal Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini
Baca juga: BREAKING NEWS: Gempa Tektonik Magnitudo 4,2 Guncang Lombok, Getaran Dirasakan Sampai Bali
Kemenag dalam hal ini tidak boleh mengintervensi atau melarang Jemaah. Sebab itu uang mereka sendiri.
Tapi, bagi mereka yang sudah berniat haji sejak lama dan tidak punya kebutuhan mendesak sebaiknya dibiarkan saja.
Artinya tidak perlu mengambil lagi dana yang sudah disetor.
”Siapa tahu tahun depan itu jemaah calon haji bisa berangkat,” katanya.
Menurut Zaidi, jemaah juga perlu mempertimbangkan risiko ketika dana itu buru-buru diambil.
Bisa saja tahun depan Indonesia mengirim jemaah calon haji.
Maka jemaah yang tertunda keberangakatannya tahun ini otomatis dipanggil.
Mereka harus kembali melunasi Bipih yang sudah ditarik tersebut.