Disebut-sebut Jadi Calon Presiden, Gubernur NTB: Masa Jadi Capres Nggak Berani?
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mulai disebut-sebut menjadi salah satu calon presiden
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah mulai disebut-sebut menjadi salah satu calon presiden dalam pemilihan presiden 2024.
Meski belum terang-terangan menyatakan diri ingin maju, akhir-akhir ini sosoknya kerap diberitakan akan maju dalam pemilihan presiden 2024.
”Hehe, ada-ada saja,” katanya, pada TribunLombok.com melalui WhatsApp.
Baca juga: Polda NTB Periksa 10 Saksi Dugaan Ijazah Palsu Bupati Lombok Tengah, Ada Staf KPU
Meski demikian, menurutnya sudah waktunya putra-putra daerah berani tampil di kancah nasional.
Semua orang punya peluang untuk maju. Setiap orang berhak memilih dan dipilih.
Bahkan mereka yang tidak punya partai pun berani menyatakan diri maju.
”Masak jadi capres nggak berani? Kita padahal punya partai dan lain-lain,” katanya.
Baca juga: Wanita Biduan Janda Rudapaksa Remaja Cowok 16 Tahun, Disandera 3 Hari Dipaksa Layani Nafsu Pelaku
Menurutnya, di tingkat nasional dia sudah dikenal dan punya pengalaman belasan tahun menjadi DPR RI.
”Pernah jadi presiden mahasiswa UI lagi,” katanya, dengan emosi tersenyum.
Bertemu SBY dan AHY
Dalam positingan terbaru, politisi PKS ini mengunggah fotonya bersama mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono di akun media sosialnya.
”Sore ini di Cikeas bersama Pak SBY. Presiden RI ke 6 ini tak banyak berubah. Runut, sistematis dan terukur. Kata beliau, TNI itu tidak pernah salah dalam menempatkan diri dalam sejarah," tulis Zulkieflimansyah.
Selain bertemu SBY, dia juga bertemu Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
“Di sela-sela tugas, menyambangi Mas AHY, Ketua Partai Demokrat yang akan berkunjung ke NTB minggu depan. Menarik diskusi dan gagasan-gagasannya,” tulisnya.
Tidak dijelaskan apa agenda yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
(*)