Hutan Gundul Penyebab Banjir Bima-Dompu, Ini Kata Kepala BNPB
Gundulnya kawasan hutan menjadi penyebab utama banjir di wilayah Kabupaten Bima dan Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Bila penanaman pohon-pohon bernilai ekonomis sukses dilakukan di hutan-hutan NTB, maka dalam 5 tahun ke depan NTB bisa terhindar bencana banjir bandang.
Selain meminimalisir bencana, masyarakat juga tetap punya sumber penghasilan semabri tetap menjaga alam.
Terakhir Doni menyarankan, dalam menjalankan program tersebut, pemerintah perlu melibatkan Universitas Mataram untuk melakukan riset terkait dampaknya.
Di NTB, gairah masyarakat menanam jagung membuat alih fungsi hutan tidak terkendali.
Bahkan petani masuk ke kawasan hutan taman nasional dan taman wisata alam untuk menanam jagung.
Baca juga: Tertutup Awan dan Cahaya Matahari, Hilal Tidak Terlihat di Lombok
Baca juga: Pemuda Lombok Tengah Ditemukan Tewas, Penyebab Kematian Masih Misteri
Bila berkunjung ke Pulau Sumbawa, sepanjang jalan hutan dan pegunungan sudah dipenuhi tanaman jagung.
Luas areal tanam jagung setiap tahun terus meluas.
Data Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB menunjukkan, tahun 2014, areal jagung 126.577 hektare.
Dari luas tanam ini produksi jagung NTB mencapai 785.864 ton.
Tahun 2015, areal tanam meluas menjadi 143.117 hektare, dengan produksi 959.972 ton jagung.
Tahun 2016, areal tanam meningkat lagi menjadi 206.997 hektare, produksi jagung menjadi 1.101.244 ton.
Selanjutnya 2017, menjadi 310.990 hektare dengan produksi mencapai 2.127.324 ton.
Kemudian tahun 2018, produksi jagung NTB 2.959.222 ton.
Produksi jagung NTB pun melimpah, tapi di sisi lain hutan rusak dan saban tahun warga dilanda banjir bandang.
(*)