Penangkapan Terduga Teroris di NTB

Jualan Jajan, Terduga Teroris Bima Ternyata Buronan Densus 88, di Bawah Kendali Napi Nusakambangan

Para terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri, di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan orang sembarangan

Dok. Polres Bima Kota
PENGGELEDAHAN: Tim Polres Bima Kota saat menggeledah salah satu rumah terduga teroris di Bima, Senin (29/3/2021).  

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Para terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri, di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bukan orang sembarangan.

Mereka diduga merupakan jaringan aktif kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD).

Bahkan RY (30), salah satu terduga teroris yang ditangkap Senin (29/3/2021), merupakan buronan Densus 88 Anti Teror.

Baca juga: Lima Tahanan Terduga Teroris Dijebloskan Sel Isolasi, Jalani Pemeriksaan di Polda NTB

Informasi yang didapat TribunLombok.com,
RY merupakan anggota ikhwan JAD Bima dibawah kendali Rahmat Hizbullah alias Billy yang saat ini masih ditahan di Lapas Nusakambangan.

RY masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Desus 88 karena diduga terlibat dalam kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

RY sehari-hari bekerja sebagai penjual jajan keliling di Kota Bima. 

Dia memiki dua orang anak dan kos di Kota Bima.

Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap RY
Senin (29/3/2021), pukul 11.50 Wita, di Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima, tepat di depan gudang Bulog.

Tim Densus 88 Mabes Polri menangkap RY saat sedang berjualan.

Pukul 11.55 Wita, RY langsung diamankan ke Mako Brimob Bima.

Dia kemudian dibawa ke Markas Polda NTB, Selasa (30/3/2021), pukul 08.00 Wita.

Di rumah tahanan Polda NTB, RY dijebloskan ke sel isolasi bersama empat terduga teroris lainnya.

Mereka adalah SY (47), BR (32), MH (32), dan SP. Tim Densus 88 menangkap mereka hari Minggu (28/3/2021) pagi.

Dua terduga lainnya yakni BR diketahui sehari-hari merupakan guru ngaji di lingkungannya.

Dia dikenal baik dan berinteraksi cukup bagus dengan warga sekitar.

Sementara MH (32), diketahui sehari-hari merupakan penjual tahu keliling di Kota Bima.

Terkait kebenaran identitas, jaringan, dan keterlibatan kelima terduga teroris dalam teror bom bunuh diri di Makassar, Polda NTB belum memberikan keterangan resmi.

Baca juga: Isu Terorisme Tidak Pengaruhi Pariwisata NTB, TNI-Polri Jamin Keamanan Wisatawan

Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto yang dikonfirmasi belum berani memberi keterangan apa pun.

"Itu kewenangan Divisi Humas Polri yang akan menjelaskan. Itu nanti akan diberikan informasi lebih detail dari Jakarta," katanya.

Dia hanya membenarkan telah dilakukan penangkapan terhadap lima terduga teroris dan kini ditahan di markas Polda NTB.

(*) 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved