Hukum bagi Orang yang Belum Bayar Utang Puasa Namun Sudah Meninggal, Ini Penjelasannya

Masih punya utang puasa namun orang tersebut sudah meninggal dunia, bagaimana hukumnya?

Editor: wulanndari
medicalnewstoday.com
ILUSTRASI PUASA - Masih punya utang puasa namun orang tersebut sudah meninggal dunia, bagaimana hukumnya? 

TRIBUNLOMBOK.COM - Masih punya utang puasa namun orang tersebut sudah meninggal dunia, bagaimana hukumnya?

Tak lama lagi, Ramadhan 2021 sudah datang.

Mereka yang masih memiliki utang puasa pada tahun sebelumnya, tentu akan segera melunasinya.

Agar ketika bulan Ramadhan 2021 datang, mereka sudah lega dan tidak memiliki beban utang berpuasa.

Namun, bagaimana dengan orang yang belum melunasi hutang, namun sudah meninggal?

Ini yang akan dibahas dalam topik Khazanah Islam

Berikut Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan.

Sebelumnya ustaz yang akrab disapa UAS itu menjelaskan cara melunasi hutang yang sudah menumpuk bertahun-tahun.

Baca juga: 57 Tips Puasa Ramadhan Sehat dr Zaidul Akbar: Minum Satu Sendok Madu Setelah Tarawih dan Saat Sahur

Baca juga: Siapa Saja yang Diperbolehkan Tidak Puasa saat Bulan Ramadhan? Orang Gila hingga Musafir

Baca juga: Niat dan Ketentuan Bayar Qadha atau Utang Puasa Ramadhan, Dilengkapi dengan Latin dan Artinya

Ia memberikan tips agar utang puasa yang dimiliki cepat terlunasi.

Dilansir TribunnewsBogor.com dari Sripoku, Ustaz Abdul Somad memberikan arahan untuk menentukan terlebih dahulu jumlah utangnya sebelum mengganti puasa.

Jika tidak ingat atau lupa hitungan harinya, maka bisa mengira-ngira sesuai yang pernah dijalankan puasanya.

Misal, apabila dahulu hanya menunaikan puasa sebanyak 5 hari, maka sisanya dihitung sebagai utang.

"Pertama tentukan dulu jumlahnya. akhil baligh umur berapa, 10, sekarang baru ingat puasa umur berapa 30, berarti 20 tahun," jelas Ustaz Abdul Somad.

"Saya tak tinggal semua pak ustaz ada juga sedikit-sedikit, berapa hari? agak-agak 5 hari,

berarti 25 hari kali setahun kali 10 tahun, 250, kali 20, 500 hari," jelasnya.

"500 hari berapa tahun lunas?, InsyaAllah 5 tahun lunas," ungkap Ustaz Abdul Somad.

Ia melanjutkan, utang puasa bisa diganti setiap Senin dan Kamis setiap hari.

Jumlah utang puasa tersebut bisa ditulis di atas kertas.

Baca juga: Cara Alami Mengatasi Asam Lambung Naik saat Puasa

Baca juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 1442 H? Muhammadiyah Sudah Tetapkan 1 Ramadhan pada 13 April 2021

Apabila sudah dilaksanakan, centang satu hari di kertas, begitu seterusnya untuk menjadi pengingat.

Rumus tersebut, kata Ustaz Abdul Somad sudah lama ia terapkan di keluarganya.

"Senin Kamis, 8 hari dalam sebulan, setahun 88 hari, InsyaAllah 5 tahun tambah sedikit lunas," jelas Ustaz Abdul Somad.

Agar utang puasa cepat terlunasi, ia menyarankan bisa mulai dilakukan tahun ini.

"Laksanakan, laksanakan tahun sekarang, InsyaAllah 5 tahun ke depan lunas," ujarnya.

Namun, bagaimana jika meninggal dunia masih punya utang puasa? Bolehkah digantikan oleh orang yang masih hidup?

Ustaz Abdul Somad menjamin Allah mengampuni karena sudah ada niat.

Kendati demikian, utang puasa tetap harus diganti lewat keluarganya.

"Mati meninggal masih ada sisa 50 hari lagi, anaknya buka surat wasiat tengok 50, oh emak kita ada utang puasa 50 hari lagi, adik beradik 5 orang ganti masing-masing 10 hari," jelas Ustaz Abdul Somad. (*)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Bagaimana Jika Meninggal Dunia dan Masih Punya Utang Puasa? Ini Penjelasan UAS

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved