564.310 KK Data Penerima Bansos NTB Perlu Diperbaiki
Sebanyak 564.310 kepala keluarga (KK), data penerima bantuan sosial (Bansos) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) harus diperbaiki.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sebanyak 564.310 kepala keluarga (KK), data penerima bantuan sosial (Bansos) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) harus diperbaiki.
Jumlah ini tersebar di Kabupaten Lombok Barat 72.856 KK, Lombok Tengah 125.959 KK, Lombok Timur 139.478 KK.
Kabupaten Sumbawa 30.616 KK, Kabupaten Dompu 35.524 KK, Kabupaten Bima 85.139 KK, Kabupaten Sumbawa Barat 6.906 KK.
Kabupaten Lombok Utara 32.495 KK, Kota Mataram 24.759 KK, dan Kota Bima 10.578 KK.
Kepala Dinas Sosial Provinsi NTB Ahsanul Khalik menjelaskan, perbaikan data tahap II ini merupakan perbaikan data penerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
"Perbaikan dilakukan dengan memperhatikan NIK, data meninggal dunia, data ganda, dan penyaluran sebelumnya," katanya, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Periksa Senjata Api Anggota, Polres Lombok Tengah Cabut Senpi Seorang Personel
Baca juga: Mantan DPRD NTB Lecehkan Anak Kandung, Pengacara Korban Dorong Selesaikan Lewat Restorative Justice
Baca juga: Upaya Pulihkan Pariwisata, 240 Pekerja Hotel dan Restoran NTB Suntik Vaksin Covid-19
Sedangkan jumlah data penerima bansos meninggal dunia yang perlu perbaikan sebanyak 6.601 orang.
Dengan rincian Kabupaten Bima 614 orang, Kabupaten Dompu 202 orang, Kota Bima 50 orang.
Kota Mataram 320 orang, Lombok Barat 598 orang, Lombok Tengah 1.835 orang.
Lombok Timur 1.314 orang, Lombok Utara 408 orang, Sumbawa 597, dan Sumbawa barat 132 orang.
Percepatan perbaikan saat ini data sangat dibutuhkan. Mengingat batas waktu yang diberikan Kementerian Sosial RI kian mepet.
Deadline terakhir tanggal 21 Maret mendatangkan.
"Buk Wagub sudah menyurati seluruh bupati dan wali kita supaya mereka segera menuntaskan," katanya.
Khalik menjelaskan, percepatan perbaikan data selanjutnya diupdate setiap saat dan dilaporkan secara berjenjang.