Kawasan Senggigi Longsor Lagi, PUPR NTB Sebut Faktor Alam dan Beban Konstruksi Bisa Jadi Pemicu
Intensitas hujan yang cukup tinggi, membuat pembatas jalan di kawasan wisata Senggigi, Lombok Barat amblas terkena longsor,
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
PUPR NTB telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Mataram.
Meski tidak punya kewenangan secara teknis, mereka akan membantu untuk perbaikan.
”Bagaimana pun ini kawasan strategis, jadi kami berupaya untuk membantu perbaikan lokasi longsor ini,” katanya.
Menurutnya, kawasan Senggigi merupakawan daerah perbukitan sehingga cukup rawan longsor.
• Disebut Pakai Lambang Ormas Tanpa Izin, Panitia Pelantikan NW Lombok Barat Dilaporkan ke Polda NTB
• HATI-HATI, Pelanggaran Lalu Lintas di Lombok Barat Diawasi Kamera Tersembunyi
Ia menilai, faktor alam menjadi pemicu utama yang menyebabkan longsor di lokasi itu.
Konstruksi tanah tidak mampu menampung debit air hujan, sementara saluran air tidak ada, sehingga tanah menjadi amblas.
"Ketika terjadi hujan terus menerus air tambah banyak jadi ya bisa longsor," katanya.
Tetapi tidak menutup kemungkinan, beban konstruksi tambahan di atasnya berupa trotoar dan pembatas jalan menambah beban tanah, sehingga mendorong lebih cepat terjadi longsor.

”Bisa saja karena bebannya kan bertambah. Tetapi secara teknis kami tidak terlibat langsung, jadi tidak tahu persis,” ujarnya.
Sahdan berharap, Dinas Pariwisata Lombok Barat selaku pihak yang menata kawasan itu sudah berkoordinasi dengan BPJN IX Mataram sebelum pembangunan.
”Saya harap mereka sudah berkoordinasi sebelum pembangunan,” katanya.
Bila sudah berkoordinasi, tentu pihak terkait telah memperhitungkan beban tambahan yang akan dibangun di atas tanah itu.
”Sehingga dilakukan penguatan-penguatan sebelumnya,” katanya.
(*)