Tips Kesehatan
8 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Merusak Kesehatan, di Antaranya Bermain Smartphone Sebelum Tidur
Bahkan, lebih sulit lagi menghentikan kebiasaan yang kita anggap bermanfaat tapi ternyata justru bisa merusak tubuh.
TRIBUNLOMBOK.COM - Menghentikan sebuah kebiasaan tidaklah mudah.
Bahkan, lebih sulit lagi menghentikan kebiasaan yang kita anggap bermanfaat tapi ternyata justru bisa merusak tubuh.
Dikutip dari Bright Side, inilah daftar kebiasaan sehari-hari yang dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.
Baca juga: Tidur tanpa Bantal Baik untuk Kesehatan Tubuh, Kurangi Stres hingga Bagus untuk Rambut
1. Mencegah diri dari bersin
Saat kita menutup mulut dan mencubit hidung untuk mencegah bersin, tekanan intrakranial kita meningkat secara signifikan.
Aliran darah ke otak kita terganggu, dan pembuluh darah serta jaringan saraf kita tertekan.
Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, kerusakan pembuluh darah, dan bahkan masalah pendengaran.
Jangan pernah mencegah bersin.
2. Menggunakan parfum
Bahan sintetis sering digunakan untuk membuat parfum karena menghasilkan aroma yang lebih kuat dan lebih murah daripada minyak alami.
Zat-zat tersebut dapat menyebabkan pusing, mual, dan kantuk.
Zat-zat juga mengiritasi mata, tenggorokan, dan kulit.
Lebih baik mengganti parfum dengan minyak esensial atau mengaplikasikannya hanya di ruangan yang udaranya bagus.
Baca juga: Tipe Wanita Idaman Pria Berdasarkan Zodiak: Taurus Suka yang Halus, Virgo Suka yang Jaga Kesehatan
3. Bermain smartphone sebelum tidur

Cahaya buatan pada malam hari menekan produksi hormon melatonin yang mengatur tidur dan terjaga.
Melatonin yang rendah dapat menyebabkan depresi, kanker, obesitas, penyakit jantung, dan sistem kekebalan yang rapuh.
Jadi tidur lebih awal adalah pilihan yang masuk akal untuk meningkatkan kesehatan.
4. Menyimpan makanan dalam wadah plastik

Banyak kotak plastik mengandung bahan kimia buatan, seperti ftalat dan bisphenol, yang membantu menjaga kelenturannya.
Jika disimpan dalam waktu lama di dalam kotak plastik, zat tersebut dapat meresap ke dalam makanan.
Menghilangkannya dapat berdampak pada sistem endokrin.
Lebih baik menyimpan makanan di wadah yang terbuat dari kaca, baja tahan karat, atau bahan keramik.
Juga, perhatikan simbol yang tertera sebagai informasi yang berguna tentang cara menggunakan container atau wadah plastik.
Baca juga: Manfaat Susu Kambing untuk Kesehatan, Dapat Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Jantung
5. Menyikat gigi tepat setelah makan
Dokter gigi telah lama menganjurkan agar menyikat gigi setidaknya 30 menit setelah makan.
Jika memungkinkan, satu jam lebih baik.
Makanan dan minuman, terutama yang sangat asam, berpengaruh pada enamel gigi serta lapisan di bawahnya (dentin).
Gerakan sikat gigi mendorong asam lebih dalam dan lebih dekat ke dentin.
Ini dapat menyebabkan sensitivitas ekstrim dan merusak enamel.
6. Sering menggunakan sabun antibakteri

Sejumlah bakteri bermanfaat di permukaan kulit dan berperan dalam melindungi tubuh.
Jika kita terlalu sering menggunakan sabun antibakteri, akhirnya akan mensterilkan tangan yang pada gilirannya menciptakan peluang masuknya bakteri berbahaya ke dalam tubuh kita.
Dokter kulit merekomendasikan penggunaan sabun antibakteri untuk luka dan goresan.
Jangan gunakan untuk mencuci tangan lebih dari dua kali seminggu.
7. Mengenakan jeans ketat
Meskipun mungkin modis, celana jeans ketat terus menekan kulit dan ujung saraf.
Ini menyebabkan perasaan tidak nyaman yang terus-menerus yang dapat menyebabkan masalah pada sistem saraf.
Berkurangnya aliran udara ke kaki dapat menyebabkan gatal-gatal dan kesemutan, dan akhirnya membuat kaki mati rasa.
Baca juga: Manfaat Buah Plum untuk Kesehatan, di Antaranya Mengurangi Risiko Diabetes
8. Minum jus yang baru diperas

Tidak semua orang tahu bahwa jus buah yang baru diperas baik untuk Anda hanya dalam jumlah kecil.
Dalam kasus penyakit tertentu, jus bahkan dapat menyebabkan kerusakan serius pada tubuh.
Misalnya, jus anggur tidak dianjurkan bagi mereka yang kelebihan berat badan atau penderita diabetes.
Selain itu, jus adalah alergen yang kuat.
Anda harus berhati-hati memberikannya kepada anak-anak.
Berikan hanya dalam jumlah kecil, dan jika memungkinkan, konsultasikan dengan dokter sebelumnya.
(Tribunnews.com)