Terlalu Lama Belajar di Rumah, Siswi SMP di Lombok Tengah Pilih Menikah
Jenuh belajar secara daring dari rumah, ES (15), siswa SMP asal Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah memilih menikah.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Jenuh belajar secara daring dari rumah, ES (15), siswa SMP asal Desa Aik Berik, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah memilih menikah.
Ia menikah dengan UD (17), warga Dusun Kumbak Dalam, Desa Setiling, Kecamatan Batukliang Utara.
Keduanya masih anak-anak. Namun UD sudah lebih dulu putus sekolah.
ES yang ditemui di rumahnya menuturkan, ia menikah karena merasa itu menjadi pilihan terbaik saat ini.
”Karena kelamaan belajar di rumah,” katanya, sembari menunduk.
Ia mengaku bosan terus menerus belajar dari rumah sejak pandemi Covid-19.
Sekolah menerapkan sistem belajar secara daring atau online.
Hampir semua temannya pun belajar secara daring. Akses internet di desanya cukup bagus.
Sayangnya, ES tidak memiliki handphone (HP) untuk mengikuti proses belajar mengajar itu.
Bila ingin mengikuti pelajaran, ia harus numpang di rumah teman yang punya HP.
”Banyak sinyal, tapi tidak punya HP,” keluhnya.
Berasal dari keluarga kurang mampu, ES pun sampai saat ini belum bisa membeli HP untuk belajar daring.
Keluhan itu pernah disampaikannya ke pihak sekolah. Namun tidak ada solusi.
Bila ingin belajar, ia tetap harus numpang ke rumah teman.