Rawan Terjangkit Covid-19, Dinas Kesehatan NTB Usulkan Tenaga Kesehatan Dapat Vaksin
Berisiko tinggi terjangkit Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), para tenaga kesehatan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin anti Corona.
Penulis: Sirtupillaili | Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Laporan wartawan Tribunlombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Berisiko tinggi terjangkit Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), para tenaga kesehatan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin anti Corona.
”Kami sudah menyerahkan daftar tenaga medis ke pusat untuk diberikan vaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan NTB dr Hj Nurhandini Eka Dewi, kemarin (20/10).
Ia menyebut, jumlah tenaga medis yang dimiliki NTB saat ini mencapai 17 ribu orang lebih. Mereka tersebar di 10 kabupaten/kota di NTB.
Tapi tidak semua tenaga medis itu akan divaksin. Hanya mereka yang berusia 18 tahun hingga 59 tahun yang diberikan vaksin.
Itu karena vaksin yang akan diberikan pemerintah pusat hanya diuji coba pada orang dewasa.
Sementara pada anak-anak dan kaum lanjut usia (lansia) belum bisa dilakukan. ”Karena vaksin belum diuji coba pada anak-anak dan lansia,” katanya.
Terkait teknis pelaksanaan vaksinasi di daerah, pemerintah pusat baru memberikan petunjuk secara umum.
Tentu sebelum vaksinasi dilakukan, tim Dinas Kesehatan NTB akan melatih beberapa orang yang khusus menyuntikkan vaksin.
”Corona ini kan virus baru, jadi petugas harus dilatih dulu agar tidak salah cara menyuntikkannya,” kata Eka.
Tenaga kesehatan jadi prioritas karena mereka paling rentan tertular virus.
Di Provinsi NTB sudah 531 orang tenaga medis telah terjangkit virus Corona.
Di sisi lain, tenaga mereka tetap dibutuhkan untuk menangani para pasien Covid-19.
Selain petugas kesehatan, anggota polisi, TNI dan petugas lainnya juga akan divaksin.
”Daftar nama diusulkan masing-masing instansi,” jelas Eka.
Vaksin dari pemerintah pusat akan diberikan secara bertahap ke daerah. Tidak diberikan sekaligus.
Demikian pula untuk masyarakat, yang divaksin tidak semuanya. Hanya mereka yang berusia 18 tahun hingga 50 tahun dan diprioritaskan bagi masyarakat miskin.
Meski demikian, hasil vaksin juga tidak serta merta membuat satu wilayah bebas dari Covid-19.
Semuanya membutuhkan waktu sampai terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.
Herd immunity, kata Eka, baru akan terbentuk setelah 80 persen komunitas di satu wilayah diberikan vaksin.
(*)