Contoh Khutbah Shalat Idul Fitri 2020 dengan Tema Bersyukur di Hari yang Fitri

berikut contoh naskah khutbah shalat Idul Fitri 2020 dengan Tema Bersyukur di Hari yang Fitri

Editor: Anugerah Tesa
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Idul Fitri 1441 H 

Istri dan putra-putriku tercinta

Pada hari raya ini, marilah kita merenungkan, betapa banyak saudara-saudara kita kaum muslimin yang pada tahun-tahun yang lalu ikut shalat Id dan ikut menikmati hari raya bersama kita.

Namun saat ini mereka tidak berada lagi di muka bumi ini. Mereka telah berpindah dari tempat beramal di kehidupan dunia yang sesaat ini, menuju ke tempat pembalasan amalan di kehidupan yang abadi di akhirat.

Mereka meninggalkan keluarga, rumah, dan harta mereka. Tidak ada yang mereka bawa untuk kehidupan akhiratnya kecuali amalan-amalan yang telah dikerjakan saat di dunia.

Harta, anak, jabatan, dan lain-lainnya tidak bisa menghalangi datangnya kematian. Maka janganlah seseorang tertipu dengan gemerlapnya dunia.

Pakaian yang indah, kendaraan yang mewah, dan perhiasan dunia yang lainnya tidaklah menjadi jaminan bahwa dirinya akan menjadi orang yang berbahagia.

Semua itu, kalaulah tidak menjadikan dirinya menjadi orang yang bertakwa kepada Allah, maka tidaklah berguna. Karena, sebaik-baik yang kita pakai adalah pakaian takwa.

Allah berfirman dalam surah Al-A'raf ayat 26:

“Wahai anak Adam (yaitu umat manusia), sungguh Kami telah menurunkan kepada kalian pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Namun pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, agar mereka selalu ingat.” (Al-A’raf: 26)

Allahu Akbar (3 kali) wa Lillahil Hamd

Istri dan putra-putriku tercinta

Oleh karena itu, semestinya kita senantiasa mengingat bahwa harta, keluarga, dan seluruh perhiasan dunia yang sekarang bersamanya pasti akan berpisah dengannya.

Setiap orang juga harus mengingat bahwa tubuhnya akan ditimbun dan dikubur dalam tanah serta akan dimakan oleh binatang-binatang yang ada di dalamnya.

Maka, akankah seorang muslim menjadikan hari rayanya untuk berhura-hura serta membuang-buang harta untuk acara-acara yang bercampur dengan maksiat?

Sungguh, seandainya seseorang tahu bahwa ibadah yang dia lakukan di bulan Ramadhan diterima oleh Allah, maka semestinya dia bersyukur dan bukan berhura-hura. Karena berhura-hura adalah akhlak orang-orang kafir dalam merayakan hari rayanya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved