MotoGP Madalika 2025
Rakor MotoGP Mandalika 2025, Soroti Minimnya Penjualan Tiket hingga Mahalnya Akomodasi
Penjualan tiket MotoGP Mandalika yang baru mencapai 30 persen jadi sorotan dal rapat koordinasi MGPA dan Pemprov NTB.
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sebanyak empat isu strategis menjadi sorotan utama dalam dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Persiapan MotoGP 2025 yang digelar di Ruang Rapat Sangkareang, Kantor Gubernur NTB, Senin (15/9/2025).
Rakor ini digelar oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama seluruh stakeholder dalam rangka mematangkan persiapan penyelenggaraan ajang internasional MotoGP Mandalika 2025. Rapat dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Mohammad Faozal.
Empat isu utama yang menjadi perhatian serius sebagai berikut:
Pertama, penjualan tiket MotoGP baru mencapai 30 persen sehingga diperlukan strategi khusus untuk meningkatkan angka penjualan.
Kedua, masalah konektivitas menuju Lombok yang membutuhkan penambahan rute penerbangan menjelang perhelatan agar arus penonton lebih lancar.
Ketiga, isu akomodasi yang menekankan agar harga hotel tidak melonjak drastis selama event berlangsung, sesuai surat edaran Gubernur NTB.
Keempat, menyangkut keamanan dan ketertiban masyarakat. Polda NTB menegaskan kesiapannya untuk menjaga kelancaran, ketertiban, dan keamanan penyelenggaraan MotoGP 2025.
Sekretaris Daerah NTB, Lalu Mohammad Faozal, menyampaikan, dinas Pariwisata NTB akan melakukan pendataan hotel, homestay, dan Sarhunta di Mandalika.
Bersama pelaku usaha akomodasi, mereka akan mengadakan rapat internal pada 17 September sekaligus membentuk satgas pengendalian harga hotel bersama kepolisian dan Satpol PP.
Disampaikannya, bahwa kesuksesan MotoGP Mandalika 2025 bergantung pada soliditas koordinasi seluruh pihak. Ia menyampaikan bahwa pekan ini akan ada rapat lanjutan membahas transportasi udara, laut, dan darat.
Khusus terkait akomodasi, Pemprov NTB akan mengundang asosiasi perhotelan untuk membicarakan paket dan tarif. Promosi tiket akan dikawal secara khusus oleh Kominfo dan Dinas Pariwisata, sedangkan rapat teknis keamanan dijadwalkan berlangsung pada 17 September di Hotel Lombok Raya.
Selain itu, pihak bandara akan dikoordinasikan dengan Angkasa Pura agar dapat beroperasi 24 jam selama penyelenggaraan MotoGP.
Dukungan sektor kesehatan juga dipastikan melalui pertemuan teknis dengan Dinas Kesehatan dan RSUD NTB. UMKM tetap akan menjadi bagian penting dalam event ini di bawah koordinasi Dinas Koperasi dan UMKM. Sementara parade pembalap pada 1 Oktober dipastikan skenarionya akan dikawal ITDC, MGPA, dan Pemerintah Kota Mataram.
“Event MotoGP ini bukan hanya milik NTB, tetapi milik bangsa Indonesia. Oleh karena itu, seluruh elemen harus bahu-membahu menyukseskannya, baik dari sisi keamanan, pelayanan, maupun promosi. Semakin kompak kita bekerja, semakin sukses pula Mandalika sebagai tuan rumah MotoGP 2025,” tegas Faozal.
Baca juga: Tiket MotoGP Mandalika 2025 Jadi Setengah Harga Khusus untuk Warga NTB
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.