Bacaan Doa
Emosi Negatif Memuncak? Baca Doa Ini Agar Hati Lebih Tenang
Setiap muslim dianjurkan untuk bersabar dan berdoa sebagai respons menghadapi kemarahan.
Ringkasan Berita:
- Doa dapat dibaca untuk meredakan emosi negatif saat rasa marah memuncak.
- Setiap muslim dianjurkan untuk bersabar dan berdoa sebagai respons menghadapi kemarahan.
TRIBUNLOMBOK.COM - Emosi yang memuncak sering kali sulit dikendalikan. Oleh karena itu, dianjurkan untuk membaca doa ketika marah sebagai upaya meredakan luapan perasaan tersebut.
Merasa marah adalah hal yang lumrah dialami manusia dalam situasi tertentu.
Namun, perlu diwaspadai, kemarahan dapat menjadi celah bagi setan untuk menguasai hati dan pikiran yang sedang dipenuhi oleh energi negatif.
Bagi setiap muslim, sikap sabar dan berdoa merupakan anjuran penting yang harus diterapkan saat menghadapi rasa marah.
Rasulullah menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan kesabaran bagi hamba-Nya yang berusaha meredam kemarahannya.
"Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran." (HR Bukhari No 1469).
Selain itu, dalam Al-Quran Surat Al-Imran ayat 134 dijelaskan bahwa Allah SWT menyukai hamba-Nya yang dapat menahan amarah.
"(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan marahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS. Al-Imran: 134)
Dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya Hamdan Hamedan disebutkan doa ketika marah.
Doa Ketika Marah
أَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
A'udzu billahi min asy-syaithaani ar-rajiimi
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk." (HR Bukhari dan Muslim)
Doa tersebut diambil dari hadis yang meriwayatkan kisah Rasulullah ketika melihat dua orang yang saling memaki di depannya.
Dari Sulaiman bin Shurad Ra, berkata, "Ada dua orang saling memaki di hadapan Rasulullah SAW, saat itu kami sedang duduk di sampingnya. Salah seorang dari keduanya memaki temannya dengan sangat marah, sehingga tampak mukanya memar merah. Rasulullah SAW bersabda: 'Sesungguhnya saya mengetahui sebuah kalimat yang apabila diucapkan, maka marah kalian akan hilang, yaitu: A'udzu billahi min asy-syaithaani ar-rajiimi (Aku berlindung kepada Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk)'." (HR. Muslim)
Dalam hadis lain disebutkan doa ketika marah dengan lafal yang lebih panjang.
أَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَأَذْهِبْ غَيْظَ قَلْبِي، وَأَجِرْنِي مِنَ النَّارِ
A'uudzu billahi minasy syaithaanir rojiim. Allahummaghfirlii dzanbi wa adzhib ghoizha qalbii wa ajirnii minan naar
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari godaan Syaitan yang terkutuk. Ya Allah, ampunilah aku, lenyapkanlah amarah dari hatiku dan peliharalah aku dari siksa neraka." (HR Ibnu Sunni)
Cara Meredam Amarah
Dalam ajaran Islam, seorang muslim dapat menerapkan beberapa cara untuk meredam amarahnya.
Dalam skripsi Studi Hadis Tentang Wudu Dalam Meredam Marah Dan Relevansinya Dengan Kesehatan karya Nurul Wahyu dari UIN Alauddin Makassar (2021), dijelaskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredam amarah.
1. Berdoa
Berdoa merupakan salah satu cara yang dapat dikerjakan seorang muslim ketika marah.
Lafal doa ketika marah seperti disebutkan dalam hadis sebelumnya, dengan tujuan untuk menahan kemarahan.
2. Berwudhu
Dalam hadis dijelaskan bahwa seorang muslim dianjurkan untuk berwudhu ketika marah.
Tujuannya untuk memadamkan api kemarahan dengan air wudhu.
Telah menceritakan kepada kami Bakr bin Khalaf dan al-Hasan bin ‘Ali secara makna, keduanya berkata: telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Khalid, berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Wail al-Qash, ia berkata, “Kami masuk menemui ‘Urwah bin Muhammad as-Sa'di, lalu ada seorang laki-laki berbicara dengannya hingga membuatnya marah. Lantas ia berdiri berwudu dan kembali lagi dalam keadaan telah berwudu. Setelah itu ia berkata, ‘Bapakku telah menceritakan kepadaku dari kakekku, ‘Atiyyah. Ia mengatakan bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda: ‘Sesungguhnya marah termasuk dari setan, dan setan tercipta dari api. Sementara api hanya bisa dipadamkan dengan air. Maka jika seseorang di antara kalian marah, hendaklah ia berwudu.’” (HR. Abu Dawud)
3. Berdzikir
Ketika merasakan kemarahan yang memuncak, seorang muslim dianjurkan untuk membaca dzikir.
Kalimat dzikir seperti istighfar (Astaghfirullāh), tasbih (Subhānallāh), tahlil (Lā ilāha illallāh) dapat meredakan kemarahan.
Tujuan berdzikir adalah mengingat Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya agar dapat meredam amarahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Doa-Bercermin-Lengkap-dengan-Tulisan-Arab-Latin-dan-Artinya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.