Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) NTB menggelar Rencana Kerja Teknis (Rakernis) bersama dengan seluruh Baznas se kabupaten/kota di NTB bertempat di Hotel Lombok Astoria, Rabu (20/8/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah tepat Baznas NTB untuk menyelaraskan program kerja Baznas yang nantinya akan menyasar para mustahik yang ada di daerah.
Pada Rakernis ini, Baznas NTB mengharapkan, program kerja ke depan akan mampu mentransformasikan Mustahik atau orang yang menerima zakat menjadi muzakki atau pihak yang mampu dan berkewajiban untuk membantu menyalurkan zakat.
Keyakinan akan terciptanya transpormasi ini besar, mengingat sejumlah program kerja Baznas NTB telah mampu membantu ribuan masyarakat di NTB.
Ketua Baznas NTB, Lalu Muhammad Iqbal Murad mengatakan, setidaknya ada 6 program Baznas lewat zakat produktif yang telah berjalan baik.
“Kita di Baznas sampai saat ini sudah menyalurkan zakat dengan program Baznas NTB Peduli menyasar 14.534 mustahik,“ ucap Iqbal.
Sedang program lain seperti NTB cerdas sudah berhasil membantu 315 anak di NTB, pun begitu dengan program Rumah Layak Huni (Mahyani) Baznas saat ini sudah 100 persen tercapai dengan terbangun 300 rumah layak huni bagi masyarakat.
“Program lain seperti Baznas sehat saat ini sudah dirasakan oleh 808 orang yang sudah kita berikan bantuan uang, dan ada yang sedang dirawat di RSUP,” katanya.
Baca juga: Semarak Peringatan HUT RI, BAZNAS Dukung Penuh Jalan Sehat Kerukunan Kemenag NTB
Begitupun dengan program Baznas NTB Takwa pemberian bantuan keagamaan, kepada guru ngaji, marbot, dan tokoh keagamaan sudah tersentuh sebanyak 1.993 orang
Pada Rakernis ini lanjut Iqbal, pihaknya menekankan skema kerja yang lebih produktif bagi seluruh Baznas se kabupaten/kota di NTB.
“Misi Baznas RI, yakni Transpormasi dari mustahik ke muzakki, atau dari yang tadinya di beri menjadi pemberi,” sebutnya.
Lebih jauh Iqbal juga menyebutkan jika meminta bagi jajaran Baznas daerah untuk menerapkan program kerjanya dengan berpatokan pada digitalisasi.
“Kita di NTB dalam penyaluran Mahyani sudah menerapkan aplikasi si Gede dan kita buka peta Loteng (Lombok Tengah), Lotim (Lombok Timur) itu terlihat di titik mana sebaran yang banyak dan mana yang perlu di presure lagi. Selain mahyani untuk penyaluran dana mustahik kita siapkan aplikasi SIDDIK seluruh aplikasi tujuannya kita dengan cepat penyaluran, dan yang paling penting merata atau belum,” pungkasnya.
(*)