Fenomena Bendera One Piece

Respons Wamendagri Bima Arya soal Fenomena Bendera One Piece Jelang HUT RI ke-80

Penulis: Robby Firmansyah
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FENOMENA BENDERA ONEPIECE - Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya merespon ramainya pengibaran bendera One Piece jelang hari kemerdekaan, hal ini disampaikan saat ditemui di Mataram, (2/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto, merespons fenomena pengibaran bendera animasi One Piece di bawah bendera merah putih. 

Fenomena ini ramai jelang perayaan hari ulang tahun (HUT) kemerdekaan Indonesia ke-80, pada 17 Agustus nanti. 

Bima Arya mengatakan, pengibaran bendera tersebut hal yang wajar menjelang hari kemerdekaan, sebagai bentuk ekspresi harapan kepada pemerintah. 

"Setiap 17 Agustus itu selalu ada harapan, selalu ada refleksi dan saya kira itu wujud ekspresi ekpektasi dan harapan dan sebagai negara demokrasi itu hal yang wajar," kata Bima Arya ditemui di Mataram, Sabtu (2/8/2025). 

Mantan Walikota Bogor itu menegaskan, selama bendera yang dikibarkan bukan bendera yang dilarang, tidak menjadi masalah dan lebih tinggi dari bendera merah putih. 

Ia meminta agar bendera tersebut mengetahui substansi yang akan disampaikan kepada pemerintah, tidak hanya sekadar mengikuti trend di sosial media. 

"Kalau kita lihat bendera One Piece ini sebagai masukan, tapi substansinya apa," kata politisi Partai Amanat Nasional (PAN). 

Baca juga: Wapres Gibran Kunjungi Desa Adat Sade, Borong Oleh-oleh hingga Lihat Pel Lantai Pakai Kotoran Sapi

Bima juga menegaskan pemerintah tidak akan menangkap pengibar bendera tersebut, selama yang dikibarkan bendera terlarang. 

Sebagai informasi, serial Onepiece ini merupakan karya animasi dari Eiichiro Oda yang menceritakan tentang petualangan mencari harta karun dan menjadi raja bajak laut. 

Dalam film dengan pemeran utama Luffy ini menceritakan tentang persahabatan, keberanian, impian, kebebasan dan keadilan.

(*)

Berita Terkini