Dia menyarankan agar kedua belah pihak bisa duduk bersama sebab persoalan ini bukan bicara soal zona eksklusif atau kawasan.
Melainkan soal keberadaan wisatawan yang hendak berselancar namun dilarang karena tidak menginap di Lotim.
“Misalnya, orang menginap di Kuta, Awang, Mertak, terus mau berselancar ke Pantai Ekas karena ombaknya bagus, sampai di sana tidak boleh. Apa kata dunia? Berkaca dari MotoGP deh, sirkuitnya di Loteng, tapi di mana yang penuh hotelnya? Mataram, Senggigi, semua kebagian,” tegas dia.
(*)