Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihaknya kini lebih sering membawa laporan ke BP3MI Mataram, yang dinilai jauh lebih responsif.
"Penanganannya lebih cepat, dan beberapa kasus yang kami bawa ke sana berhasil semua," ujarnya.
ADBMI selama ini menangani beragam kasus yang menimpa pekerja migran, mulai dari penipuan keberangkatan hingga penahanan dokumen penting milik buruh migran.
Namun, minimnya respons dari Disnaker membuat mereka mencari alternatif kanal pelaporan, termasuk ke Damkarmat.
“Dengan kondisi Disnaker yang sekarang, agak sulit kami berharap kasus-kasus dapat diselesaikan,” ungkapnya.
Fauzan berharap laporan yang dilayangkan ke Damkarmat dapat menjadi pintu masuk penyelesaian masalah, sebagaimana cepat tanggapnya Damkar dalam merespons laporan kebakaran.
“Mau malam, jam 12, jam 2, jam 3, maupun pagi, Damkar cepat menangani laporan masyarakat. Mudah-mudahan Damkar ini dapat memberikan penanganan yang sama,” pungkasnya.