Paus Leo XIV Angkat Suara untuk Gaza: Hentikan Tembakan Segera!

Editor: Laelatunniam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAUS BARU : Paus Leo XIV. Paus Leo XIV menunjukkan ketegasan dalam menanggapi kekerasan yang terjadi di Gaza. Dalam pernyataan perdananya usai terpilih sebagai pemimpin umat Katolik, Paus Leo XIV mendesak Israel untuk segera mengakhiri blokade dan membuka akses bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

TRIBUNLOMBOK.COM - Paus Leo XIV menunjukkan ketegasan dalam menanggapi kekerasan yang terjadi di Gaza.

Dalam pernyataan perdananya usai terpilih sebagai pemimpin umat Katolik, Paus Leo XIV mendesak Israel untuk segera mengakhiri blokade dan membuka akses bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

Ia menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi di Gaza, dan menyerukan agar segera dilakukan gencatan senjata. Dalam pidatonya di hadapan ribuan umat di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Paus mengungkapkan kesedihannya atas penderitaan warga sipil Gaza yang mengalami kelaparan akibat blokade berkepanjangan dari Israel.

“Saya sangat sedih dengan apa yang terjadi di Jalur Gaza. Hentikan tembakan segera! Biarkan bantuan kemanusiaan diberikan kepada penduduk sipil yang kelelahan dan biarkan semua sandera dibebaskan,” tegasnya.

Saat ini Israel tengah membunuh warga Gaza dengan bencana kelaparan. 

Dilaporkan sebanyak 57 warga Palestina mati kelaparan di daerah kantong-kantong pengungsian karena blokade total seperti dimuat Al-Jazeera.

Kantor Media Pemerintah Gaza, mendesak masyarakat internasional untuk mengambil tindakan untuk mendapatkan bantuan.

Dimuat Al Mayadeen salah satu korban mati kelaparan di Palestina adalah seorang bayi berusia empat bulan.

Bayi bernama Jinan al-Sakafi itu meninggal pada Sabtu (3/5/2025) karena kekurangan gizi parah di Rumah Sakit al-Rantisi di Kota Gaza.

Pejabat medis di Rumah Sakit al-Rantisi mengonfirmasi bahwa Jinan meninggal akibat kekurangan gizi berkepanjangan dan tidak tersedianya susu formula bayi dan suplemen gizi.

Susu formula dan suplemen gizi menjadi langka karena karena pengepungan yang dilakukan oleh pendudukan Israel.

Ibu Jinan telah menghabiskan tiga bulan terakhir memohon kepada organisasi internasional untuk memfasilitasi pemindahan putrinya ke luar negeri guna mendapatkan perawatan darurat.

Permohonan tersebut tidak ditanggapi, dan Jinan dinyatakan meninggal pada hari Sabtu.

Sejak lahir, Jinan menderita dehidrasi berulang dan diare terus-menerus. Ia tidak dapat mencerna susu formula bayi yang tersedia, yang menyebabkan laju pertumbuhannya sangat lambat. 

Lahir dengan berat 2,6 kilogram, beratnya hanya mencapai 2,8 kilogram setelah empat bulan, bertambah hanya 200 gram.

Halaman
12

Berita Terkini