Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menunjukkan respons cepat terhadap lonjakan harga komoditas strategis seperti cabai, bawang merah, dan gula.
Sekda Lombok Timur H Muhammad Juaini Taofik menekankan pentingnya kinerja Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang efektif. Ia secara khusus meminta Bidang Perekonomian dan Pembangunan untuk melakukan pemantauan ketat terhadap pelaksanaan upaya pengendalian harga.
Salah satu poin utama yang ditekankan perlunya sinkronisasi data harga antara Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
"Kami meminta agar data harga yang bersumber dari internal Pemerintah Daerah Lombok Timur harus seragam dan dilaporkan dengan mekanisme yang identik ke Bapanas," kata dalam rapat bersama TPID, Selasa (22/4/2025).
"Data yang masuk ke Bapanas dengan yang dilaporkan statistik harus sama. Harga yang kita laporkan pun harus seragam, dengan mekanisme pelaporan yang identik," imbuhnya.
Ia menginstruksikan supaya data dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) dan Dinas Perdagangan segera disamakan dan divalidasi.
Lebih lanjut, dia menekankan idealnya penggunaan satu sumber data harga dari Dinas Perdagangan yang kemudian dilaporkan ke Bapanas.
"Kami mengingatkan TPID untuk tidak gagal dalam mengendalikan harga dan meminta kedisiplinan pedagang agar tidak memanfaatkan situasi kenaikan harga," tegasnya.
Menyikapi kondisi cuaca yang kurang menguntungkan dan berpotensi mengganggu ketersediaan stok, Juaini meminta langkah realistis yang akan segera dilakukan pemerintah yakni operasi pasar. Langkah ini telah disepakati oleh Tim TPID dan champion cabai sebagai upaya cepat menekan harga di tingkat konsumen.
"Peran penting media dalam menyampaikan informasi yang akurat dan menenangkan masyarakat," katanya.
Meskipun angka Indeks Harga Produsen (IPH) saat ini masih berada di kisaran empat yang dianggap relatif baik dibandingkan pengalaman sebelumnya yang mencapai angka tujuh, tetap mengingatkan akan pentingnya kewaspadaan dan tindakan proaktif.
Dia menginstruksikan agar tim TPID bekerja lebih efektif dan tidak terkejut dengan fluktuasi harga. Ia menekankan bahwa pemahaman akan dinamika perdagangan dan komunikasi yang baik menjadi kunci dalam pengelolaan harga.
"Dengan memonitor dan menganalisis pergerakan harga di pasar, serta melakukan tindakan preventif dan korektif," pungkasnya.
(*)