“Tapi sekarang, semua hanya bisa menatap sapi-sapi kami yang lemas, sebagian sudah mati. Kami tidak tahu harus berharap pada siapa lagi,” ungkapnya
Setiap Idul Adha, NTB menjadi salah satu lumbung penghasil sapi kurban terbesar untuk Jabodetabek dan daerah sekitarnya.
Ratusan miliar rupiah hasil dari keringat petani sapi akan mengalir kembali ke desa-desa di NTB, menjadi penopang ekonomi keluarga dan daerah.
Tetapi ironisnya, keberangkatan sapi-sapi itu setiap tahun selalu terhalang oleh masalah klasik, kekurangan kapal pengangkut.