Lombok Timur

Desa Jantuk Usulkan Tradisi Tiyu Jadi Bagian Kalender Event Pariwisata Lombok Timur

Penulis: Toni Hermawan
Editor: Laelatunniam
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAWAI BERKUDA – Masyarakat Desa Jantuk, Kecamatan Sukamulia, Lombok Timur saat menggelar parade berkuda, Senin (31/3/2025) sore. Tradisi Tiyu atau berkuda di Desa Jantuk, Lombok Timur, yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri. Pj. Desa Jantuk, Sayuti, berharap kegiatan Tiyu atau berkuda ini bisa menjadi ikon yang memperkenalkan Desa Jantuk, Lombok Timur, ke dunia internasional. Untuk itu, ia mengajak kolaborasi semua pihak, terutama media massa, untuk memberitakan acara ini.

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR – Tradisi Tiyu atau berkuda di Desa Jantuk, Lombok Timur, yang dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri, diharapkan dapat menjadi bagian dari kalender event pariwisata. Harapannya, tradisi Tiyu ini bisa dikenal tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga secara global.

Pada 1 Syawal, diadakan parade atau pawai berkuda menjelang sore hari. Selanjutnya, pada 2 Syawal, Tiyu dilaksanakan sekitar pukul 04.00 pagi hingga pukul 07.00.

Pj. Desa Jantuk, Sayuti, berharap kegiatan Tiyu atau berkuda ini bisa menjadi ikon yang memperkenalkan Desa Jantuk, Lombok Timur, ke dunia internasional. Untuk itu, ia mengajak kolaborasi semua pihak, terutama media massa, untuk memberitakan acara ini.

“Mudah-mudahan ini menjadi ikon yang dikenal luas, bukan hanya oleh warga Jantuk, tetapi juga masyarakat Lombok Timur secara keseluruhan, bahkan oleh mancanegara. Kalau sudah dikenal oleh turis, mereka akan datang ke sini,” harap Sayuti.

Dia melanjutkan, setelah masyarakat luas mengenal Tiyu, diharapkan tradisi ini dapat mengundang wisatawan lokal dan mancanegara untuk melihat budaya unik yang ada di Desa Jantuk, Kecamatan Sukamulia, Lombok Timur.

“Yakin dan percaya, tentu saja, kalau mereka datang, akan menambah pendapatan (pemasukan),” tambahnya.

Untuk mewujudkan itu, pihak desa bersama unsur terkait dari pariwisata telah membangun komunikasi dan koordinasi.

“Semoga acara ini dapat terwujud sebagai event budaya, sehingga Tiyu ini dikenal di dunia,” harapnya.

Sekretaris Desa Jantuk, Azizul Hakim, berharap Tiyu dapat dikenal masyarakat luas. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk terus menjaga kelestarian tradisi ini.

“Kita sebagai pewaris harus tetap mempertahankan tradisi ini supaya tidak tergerus oleh zaman,” akunya.

Ia juga mengakui bahwa sebagai bentuk promosi, desa telah mengundang unsur terkait untuk menonton tradisi Tiyu, meskipun mereka berhalangan hadir.

“Kami sering mengundang, tetapi kami melaksanakannya pada saat libur, jadi kami memaklumi jika mereka perlu silaturahmi dengan keluarga,” ujarnya.

Meskipun tidak dihadiri oleh dinas terkait, masyarakat tetap menggelar acara tersebut dengan meriah.

“Tidak mengurangi antusiasme kami. Yang penting, kami di Desa Jantuk ini sudah melestarikan dan menjaga agar tradisi ini tidak tergerus zaman,” pungkasnya.

Berita Terkini