Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut target pertumbuhan ekonomi 2025 sebesar 6 persen sampai 6,5 persen di luar pertambangan.
Nuryanti mengatakan pada tahun 2025, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi secara nasional sebesar 4,7 persen sampai 4,8 persen.
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi NTB Nuryanti menjelaskan, di era perkembangan teknologi seperti saat ini produk ekonomi kreatif (Ekraf) bisa menjadi penopang.
"NTB sebagai salah satu provinsi yang kaya akan seni dan kreativitas memiliki potensi besar menjadi pusat ekonomi yang unggul," kata Nuryanti saat mewakili Penjabat Gubernur dalam kegiatan launching program Gerakan Ekonomi Kreatif, Senin (27/1/2025).
Baca juga: Tiga Lapangan Usaha Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi NTB Triwulan III 2024
Investasi di sektor pertanian, ekspor dan konsumsi rumah tangga juga menjadi penopang pertumbuhan ekonomi di NTB, namun yang perlu diwaspadai menurunnya ekspor konsentrat pertambangan juga akan mempengaruhi ekonomi di NTB.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB pada triwulan III tahun 2024, ekonomi tumbuh sebesar 2,28 persen.
Produksi padi meningkat sebesar 21,66 persen.
Meskipun produksi jagung pada periode tersebut menurun sebesar 8,28 persen.
Sementara dari sisi konsumsi rumah tangga, data BPS juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif sebesar 4,41 persen.
Tak hanya itu, Nuryanti berharap generasi Z (Gen Z) berperan aktif dalam menciptakan produk ekonomi kreatif.
Bukan hanya dari sektor kuliner, kriya dan fashion, namun juga digital.
"Harus disadari di era perkembangan yang serba cepat ini ekonomi kreatif menjadi salah satu pilar pembangunan ekonomi nasional dan daerah," kata Nuryanti.
(*)