Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur menyetop sapi-sapi yang masuk dari Pulau Sumbawa sebagai langkah antisipasi virus penyebran penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lombok Timur Masyhur mengatakan,
sejak bulan Juli 2024 lalu, sapi yang berasal dari Pulau Sumbawa distop masuk ke Lombok Timur.
"Lombok Timur sebagai (jalur) transportasi, kita gak tahu, apakah kena (PMK) atau tidak," kata Masyhur saat ditemui, Jumat (24/1/2025).
Ia menambahkan, pihaknya terus menyisir masyarakat ataupun para peternak, dan jika menemukan ada isu mengenai PMK, langsung melakukan pencegahan dengan pengobatan gratis dan pemberian vaksin.
"Kewaspadaan itu perlu, makanya jalan terus sisir masyarakat," tambahnya.
Disamping pengotaba dan pemberian vaksin, Masyhur meminta para peternak memperhatikan kebersihan kandang, terlebih saat cuaca ekstrem dan dikhawatirkan kondisi ini sapi lebih rentan terjangkit penyakit.
"Kami juga sudah melakukan penyemprotan di pasar hewan dan kandang-kandang," sambungnya.
Hewan ternak yang memiliki ciri terkena PMK, ditandai dengan keluar cairan dari hidung, selanjutnya pengerasan lidah yang mengurangi nafsu makan.
Baca juga: Puluhan Sapi di Lombok Timur Suspek Wabah PMK
Jika ditemukan kondisi seperti ini disarankan para peternak memberikan makanan yang lunak.
"Saya himbau kepada teman-tema, tolong jangan kasih makan yang keras," imbaunya.
Selanjutnya pada tahap akhir, sapi-sapi biasanya menjilat kakinya, sisi lain kaki kotor menjadi pemicu terjangkit PMK.
"Kalau udah kena kakinya sudah agak parah," keluhnya.
(*)