Lombok Timur

Maksimalkan Penanganan Bencana, Pj Bupati Lombok Timur Koordinasi dengan Bupati Terpilih 

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pj Bupati Lotim HM Juaini Tofik saat turun langsung melihat kondisi infrastruktur yang rusak imbas bencana beberapa waktu lalu.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Untuk memaksimalkan upaya percepatan penanganan bencana alam hidrometeorologi yang terjadi di daerah, Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur langsung berkoordinasi dengan Bupati dan Wakil Bupati terpilih pada Pilkada 2024, Hairul Warisin dan Edwin Hadiwijaya

Kordinasi ini dimaksudkan agar penanganan kerusakan imbas bencana tidak akan menjadi masalah lagi pasca dilantiknya Iron-Edwin pada Februari 2025 mendatang.

Mengingat juga, pada Januari 2025, Pj Bupati Lotim juga sudah melepas semua program yang dijalankan dikarena tidak diperbolehkannya ada pembangunan selama masuknya masa transisi

“Perbaikan seperti jembatan, bangunan, hingga pengerukan sungai yang telah di inventarisir ditargetkan selesai pada bulan Desember 2024 ini, hasil inventarisir imbas bencana saya sudah konsultasi kepada Bupati terpilih,” ucap Pj Bupati Kotim, HM Juaini Taofik, Rabu (18/12/2024)

Dikatakan Pj Bupati, untuk percepatan pembangunan ini juga sudah mendapatkan lampu hijau dari Bupati terpilih, hingga bangunan yang sifatnya rusak sedang akan diperioritaskan.

“‘Karena kalau tidak diperbaiki lebih banyak anggaran nanti yang dibutuhkan lagi,” katanya.

Dari hasil kordinasi tersebut, sudah ada kelonggaran yang diberikan Bupati terpilih ihwal penganggarannya, pengerjaan fisik dikerjakan pada tahun 2024, nanti untuk pembayarannya akan dilakukan pada tahun 2025.

“Alhamdulillah konsultasi dengan Bupati terpilih kami diberikan kelonggaran silahkan dikerjakan walaupun nanti pembayaran dananya itu 2025. Karena kalau terlambat itu akan fatal, contoh normalisasi sungai saja kalau tidak dikerjakan pasti banjir yang kemarin itu akan berdampak buruk,” sebutnya.

Saat ini, dari hasil inventarisir sementara, yang sudah tercatat sebanyak 3 saluran irigasi yang akan dikeruk, hingga sejumlah bangunan yang rusak imbas bencana, penanganan nantinya akan dilakukan secara stimulan dan segala kebutuhan sudah dibahas bersama dengan DAPD dan OPD terkait seperti BBPPBD, PUPR, PERKIM, hingga DLH.

“Yang saya bisa pastikan, tetapi dengan komunikasi yang baik dengan Bupati terpilih alhamdulillah sudah ada lampu hijau untuk bekerja saja dulu,” tutupnya.

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Lotim, Muhammad Yusri menanggapi, percepatan pembangunan imbas bencana alam ini memang saat ini menjadi prioritas yang harus segera dituntaskan.

“Karena ini sifatnya urgen harus kita selesaikan karena jangan sampai masalah ini menjadi masalah baru lagi di kemudian hari, karena ini posisinya masih penghujan jadi tahap untuk kita melakukan rehabilitasi yang sekarang dan kita akan lanjutkan pembangunan,” singkatnya.

Di samping itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lotim, Muliadi mengatakan jika dibutuhkan dana Rp2 Milyar untuk melakukan perbaikan dan rehab terhadap infrastruktur yang rusak imbas bencana alam hidrometeorologi tahun 202 ini.

"Untuk perbaikan infrastruktur yang rusak, saat ini membutuhkan anggaran Rp2 milyar lebih, dan anggaran ini pun bukan untuk perbaikan secara permanen. Ini untuk penanganan darurat saja," jelasnya.

Disebutkan Mulyadi, Jumlah kasus bencana selama bulan Desember mencapai puluhan kasus, baik itu kasus banjir, longsor termasuk kerusakan. Infrastruktur jalan dan jembatan.

"Setiap kejadian, kami dari BPBD langsung turun lapangan memberikan pertolongan serta melakukan pendataan," katanya.

Bahkan terhadap kerusakan irigasi yang disebabkan hujan deras melanda. Menurut Mulyadi, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak BWS Provinsi untuk segera di lakukan perbaikan, agar dapat berfungsi kembali sesuai sedia kala.

Lebih lanjut Muliadi menjelaskan, terhadap irigasi penyebab banjir, pihaknya telah melakukan pengerukan dan mengangkat tumpukan sampah yang ada di irigasi tersebut, sehingga tidak terjadi banjir.

“Ke depan untuk menghindari terjadinya banjir, tumpukan sampah di irigasi akan dimitigasi agar banjir tak terjadi lagi, termasuk tidak memunculkan korban jiwa,” tutupnya.

Berita Terkini