Sementara tambang kedua yang ditutup adalah tambang ilegal, Mursal menduga sebelum tim dari Pemerintah Provinsi NTB dan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur turun, pemilik tambang yang diduga milik warga Surabaya tersebut kabur.
Mursal juga mengatakan dititik tambang ketiga yang ditutup terdapat aktivitas penambang namun itu juga tambang ilegal, diduga tambang ketiga yang ditutup tersebut milik Kepala Desa Bagik Papan, Kabupaten Lombok Timur.
Berdasarkan data DLHK Provinsi NTB terdapat 18 titik tambang, namun hanya dua yang memiliki izin operasional, sementara 7 belum memiliki izin sama sekali, sisanya hanya izin ekplorasi.
(*)