Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Buaya jenis muara yang ditemukan di Teluk Bumbang, Desa Mertak, Mandalika, Lombok Tengah terus diburu.
Guna menangkap buaya yang kerap meresahkan warga tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) NTB membentuk tim terpadu yang terdiri dari BKSDA, Bali Reptile, Polairud Polres Lombok Tengah, Basarnas dan masyarakat setempat.
Kepala SKW I Lombok BKSDA NTB Bambang Dwidarto mengatakan, pihaknya menggunakan pemburu profesional dari Bali Reptile termasuk bule dari Australia untuk menangkap buaya tersebut.
Pihaknya hingga saat ini masih cukup kesulitan karena buaya tersebut hanya muncul beberapa saat. Pihaknya menggunakan teropong dan drone untuk melacak keberadaan buaya.
"Kemunculan buaya tersebut pada akhir bulan September dengan panjang sekitar 3 meter. Kalau kita lihat di sekitar Teluk Bumbang itu banyak tumbuh mangrove. Jadi kemungkinan bisa dari situ," jelas Bambang kepada Tribun Lombok di Praya, Senin (4/11/2024).
Dikatakan Bambang, di sekitar Teluk Bumbang memang banyak muara dan mangrove sehingga menjadi habitat yang cocok buat buaya.
Pihaknya akan terus melakukan monitoring untuk memantau keberadaan buaya. Jika nantinya berhasil ditangkap maka akan dipindahkan ke Balai Konservasi di Kabupaten Lombok Utara.
Baca juga: Penampakan Buaya di Teluk Bumbang Lombok Tengah, Polisi dan BKSDA NTB Pasang Papan Peringatan
Pihaknya melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di sekitar Desa Penyangga KEK Mandalika terkait keberadaan buaya.
"Kami telah memasang plang himbauan agar masyarakat bisa lebih waspada dan sebisa mungkin menghindari wilayah tempat munculnya buaya," jelas Bambang.
Kemudian, sosialisasi secara langsung kepada masyarakat telah dilakukan dengan harapan masyarakat bisa lebih waspada saat beraktivitas di sekitar lokasi.
la mengatakan buaya ini merupakan hewan yang dilindungi pemerintah, sehingga diharapkan masyarakat tidak melakukan tindakan di luar ketentuan dan pihak akan melaksanakan upaya penanganan.
"Hewan ini harus dilindungi, kami tangkap baru diserahkan ke lokasi konservasi di Lombok Utara," pungkasnya.
(*)