Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah, resmi membuka Kegiatan Bimbingan Teknis Bendahara Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) se Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).
Kegiatan tersebut bertempat di Hotel Aston Inn Mataram. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka meningkatkan informasi dan pengetahuan Bendahara (BOSP) tentang sistem Aplikasi Arkas, Markas dan Siplah, bagi para Bendahara BOSP yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat.
"Kegiatan tersebut diikuti oleh sebanyak 172 orang peserta yang terdiri dari bendahara BOSP jenjang TK, SD dan SMP," Kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sumbawa Barat Khusnarti pada Jumat (18/10/2024)
Dalam pelatihan tersebut menghadirkan narasumber dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi, Pusdatin, dan BPMP Propinsi NTB.
Khusnarti juga menjelaskan pemahaman yang sama tentang pengelolaan dana Bos, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dibiayai melalui dana BOS dan dikelola secara jujur sesuai dengan juknis yang berlaku.
Dengan Aplikasi yang ada sekarang ini yaitu Arkas, Markas dan Siplah kita bisa menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan peluncuran Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (ARKAS) dan Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah (SIPLah), dan Manajemen.
"Aplikasi Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (MARKAS) yang bisa membantu dinas untuk dapat mengawasi dan mengetahui perencanaan dan pembelajaran yang ada di sekolah," ungkap Khusnarti.
Sementara itu, Pjs Bupati Sumbawa Barat Julmansyah menegaskan kepada para peserta bahwa keberadaan mereka sebagai penyelenggara pendidikan memiliki tanggungjawab besar untuk memeprsiapkan generasi masa depan KSB.
Baca juga: Disnakertrans Sumbawa Barat Tindak Lanjuti Insiden Pekerja PLN Tersengat Listrik
Pjs Bupati melanjutkan, bahwa KSB ini daerah kecil, memiliki penduduk juga sedikit yang tentunya manajemennya mudah dikelola dengan alokasi APBD sebesar 2 triliun per tahun.
"Oleh karenanya kita harus bisa mempersiapkan generasi yang bisa menjawab tantangan setelah tambang yang ada di batu hijau selesai. Kita punya waktu 6 tahun sebelum penutupan tambang dan kita harus mempersiapkan anak didik kita untuk bisa membangun daerah kita KSB tanpa bergantung kepada tambang," Terang julmansyah
Hal penting lainnya yang juga disampaikan oleh Pjs Bupati yaitu pentingnya para penyelenggara pendidikan untuk tetap menjaga Netralitas.
"Kita tidak usah terlibat langsung dengan aktifitas politik yang berlangsung sekarang ini, kita tidak usah cari-cari pekerjaan untuk mengurus hal tersebut. Kita sekerang semua fokus saja dengan tugas kita yang ada hari ini yaitu sebagai bagian dari penyelenggara pendidikan yang baik di Kabupaten Sumbawa Barat," pungkas Julmansyah.
(*)