Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram membeberkan cara menangani kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam debat kandidat, Rabu (16/10/2024).
Sebanyak 118 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) menjangkiti warga Kota Mataram sepanjang 2024.
Calon Walikota Mataram Mohan Roliskana mengaku DBD merupakan penyakit yang bersumber dari lingkungan.
Petahana ini menawarkan pendekatan yang berfokus pada kolaborasi masyarakat dengan pemerintah untuk meminimalisir DBD menyebar.
Baca juga: Debat Pilkada Kota Mataram, Paslon AQUR Sebut Didekati Banyak Investor untuk Bangun Hotel
"Kami imbau agar memahami dan juga kader-kader posyandu dan kepala lingkungan agar hidup sehat," sambungnya.
Mohan, saat memimpin, mengaku telah melakukan tindakan foging atau penyemprotan terhadap sumber-sumber nyamuk yang dapat mengakibatkan DBD.
"Secara rutin kita juga melakukan kegiatan foging ketika masa penyebaran penyakit ini, dan alhamdulilah selama ini kita sudah intens melakukan itu," terangnya.
Sementara Calon Walikota Mataram Lalu Aria Dharma sependapat soal berkolaborasi dengan kader-kader posyandu dan kepala lingkungan.
Namun mantan Sekretaris DPRD Kota Mataram ini menilai hal itu belum efektif tanpa adanya insentif yang cukup.
Terlebih pekerjaan yang dibebankan cukup berat.
"Caranya dengan menaikan insentif kader posyandu dan kader-kader kesehatan yang lainnya.
"Bagaimana mereka mau bekerja maksimal jika tenaganya saja tidak dihargai," tandasnya.
(*)