Pilkada 2024

Bawaslu NTB Minta Media Patuhi Kode Etik Dalam Pemberitaan Pilkada, Jangan Langgar Aturan Kampanye

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Bawaslu NTB Itratip menandatangani nota kesepahaman terkait pemberitaan Pilkada 2024 disaksikan Ketua PWI NTB Nasrudin (paling kana), dan Ketua Forum Wartawan DPRD NTB Arul Mustofa (paling kiri) di Mataram, Selasa (1/10/2024).

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bawaslu NTB menggelar penguatan ruang dan peran media dalam pengawasan partisipatif Pilkada 2024, Selasa (1/10/2024). 

Ketua Bawaslu NTB Itratip menyinggung soal problematika ruang informasi masyarakat di masa Pilkada. 

Termasuk informasi bohong, hoaks, ataupun yang mengandung ujaran kebencian. 

"Ada beberapa yang kita temukan gencar menyerang perorangan," kata dia. 

Itratip kemudian mengutip elemen jurnalisme yang dikemukakan Bill Kovach dan Tom Rosenstiel. 

Dia menyinggung soal peran utama media. 

Baca juga: Bawaslu NTB Kunjungi Paslon Pilgub: Beri Imbauan Larangan Kampanye, Teken Pakta Integritas

"Informasi yang disajikan itu pada hakikatnya untuk memenuhi kebutuhan publik," urainya. 

"Maka inti sari pemberitaan Pilkada itu bagaimana media melakukan kroscek atas fakta-fakta."

"Maka berita itu harus komprehensif dan proporsional," imbuh putra daerah Lombok Utara ini. 

Dia berharap media tetap berpedoman pada kode etik serta mengikuti aturan terkait kampanye. 

Sebab, Itratip sadar media massa punya peran penting untuk mendukung terciptanya Pilkada yang aman, damai, dan lancar. 

"Yang paling penting itu informasi yang relevan dan bermanfaat," urainya.

Ketua PWI NTB Nasrudin mengatakan, pers memiliki rambu-rambu dalam menyajikan produk jurnalistik. 

"Pastikan berita yang disajikan itu melalaui sejumlah tahapan verifikasi," kata wartawan RRI ini. 

Dia mengungkap tantangan di masa Pilkada ini berkaitan dengan informasi yang beredar di media sosial ataupun pesan berantai di aplikasi pesan instan. 

Menurutnya, kerja media massa yang melalui serangkaian proses redaksi dapat memberikan informasi yang terpercaya. 

Sekaligus menjadi pilihan informasi bagi masyarakat agar memiliki tambahan referensi sehingga tidak hanya berdasarkan berita yang diunggah akun medsos saja. 

"Maka, produk jurnalistik yang berkualitas pada akhirnya menjadi salah satu cara kita mendukung terlaksananya Pilkada yang aman dan damai," tutup Nas. 

(*)

Berita Terkini