Menurutnya hasil tersebut sangat tidak kredibel, karena tidak sesuai dengan fakta lapangan.
"Yang kasihan itu dengan pak Tanwir, masak hasilnya beliau memperoleh 1,0 persen sementara sudah bergerak tiga tahun, yang paling parah Pak Nasruddin enggak masuk hitungan, boleh jadi itu survei abal-abal," ucapnya.
Lanjut Heri, mungkin ini bagian dari strategi lawan untuk penggiringan opini, tapi melihat fakta ini, hanya orang awam yang akan percaya dengan hasil survei ini.
(*)