Menurut Khalik, tugas bersama saat ini adalah merumuskan aturan main bagi kecimol agar tidak erotis, agar tidak memancing perkelahian atau tidak juga tidak menimbulkan kemacetan lalu lintas saat kecimol mengiringi pengantin yang nyongkolan.
Pihak yang bisa merumuskan garis batas berupa aturan main itu tentunya para pemangku adat yang kemudian diformalkan oleh pemerintah.
"Tapi jangan lupa komunitas kecimol diajak untuk merumuskan, sehingga tidak dibuat sepihak, tanpa melibatkan komunitas kecimol," ujarnya.
Jika mereka sudah diajak membahas, tentunya mereka juga akan menyepakati apa sanksi yang diterima kalau ada pelanggaran.
Kemudian secara bertahap dilakukan evaluasi dan pembinaan sehingga Kecimol menjadi hasil seni masyarakat Sasak yang beradab.
"Tentu ini tidak mudah tapi kita harus mulai dan terus berikhtiar bersama untuk melakukan pembenahan terhadap Kecimol," tandasnya.
(*)