Hari Pertama Masuk Kerja

Pj Gubernur NTB Lalu Gita Keliling 10 Kabupaten/Kota Dalam Rangka Safari Syawal 1445 H

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjabat Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi, Selasa (16/4/2024). Safari Syawal dimulai dari Kota Mataram pada hari pertama masuk kerja usai lebaran Idul Fitri 1445 H dan akan berakhir di Kabupaten Bima.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan melakukan Safari Syawal ke 10 Kabupaten/Kota.

Safari Syawal tersebut dimulai dari Kota Mataram pada hari pertama masuk kerja usai lebaran Idul Fitri 1445 H.

Penjabat Gubernur NTB H Lalu Gita Ariadi bersama seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mendatangi Pendopo Walikota Mataram.

Setelah dari Pendopo Walikota Mataram kegiatan Safari Syawal dilanjutkan dengan mendatangi Rumah Dinas Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) NTB Baiq Isvie Rupaeda.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pj Gubernur NTB Lalu Gita Jalan Kaki Temui Wali Kota Mataram Mohan Roliskana

Pemprov NTB juga akan melakukan Safari Syawal di Kabupaten Lombok Barat sekaligus menghadiri kegiatan Lebaran Topat (Ketupat) yang akan berlangsung di Makam Batu Layar.

"Besok 17 April Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Barat, bertepatan dengan lebaran ketupat, sehingga saya akan pimpinan teman-teman (OPD) bertemu Bupati Lombok Barat," kata Gita, Selasa (16/4/2024).

Kegiatan Safari Syawal dilanjutkan ke Kabupaten Lombok Tengah.

Setelahnya Miq Gita bersama rombongan akan bertolak ke Kabupaten Dompu untuk menghadiri peringatan HUT Kabupaten Dompu, HUT Kota Bima dan terakhir di Kabupaten Bima.

"Mudah-mudahan dengan Safari Syawal ini apa yang kerukut kita luruskan, uraikan dan lain sebagainya, momen halal bi halal ini juga kita memperkuat komitmen untuk membangun daerah," kata Mantan Kadis Pariwisata NTB itu.

Safari Syawal ke daerah tersebut dihajatkan untuk melakukan konsolidasi antara Pemerintah Daerah dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal penanganan stunting, kemiskinan ekstrem dan inflasi.

(*)

Berita Terkini