TRIBUNLOMBOK.COM - Dapat didownload dengan link di bawah ini buku materi kultum Ramadhan.
Materi kultum ini biasanya dibawakan di masjid atau musala usai salat Subuh, jeda antara salat Isya dengan salat Tarawih, ataupun di waktu-waktu lain.
Buku kultum Ramadhan ini dapat diunduh dengan klik di SINI.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Ditjen Bimas Islam, Kemenag, Adib mengatakan, buku ini adalah Syiar Ramadan Perekat Persaudaraan: Materi Kuliah dan Khutbah di Masjid dan Musala selama Ramadan.
Buku ini dihadirkan untuk memperkaya khazanah yang bisa digunakan para aktivis masjid dalam menyusun kurikulum kuliah Ramadhan.
Baca juga: Hasil Sidang Isbat: Puasa Ramadhan 1445 H Dimulai Selasa 12 Maret 2024
“Kalau anda mau khutbah Jumat, mau mengisi kuliah Ramadan, baca buku ini untuk bisa menjadi bahan materi. Buku ini juga bisa dipakai oleh para aktivis masjid sebagai panduan dalam menyusun kurikulum kuliah Ramadan,” ungkap Adib, Senin (11/3/2024) dikutip dari laman resmi Kemenag.
Pemerintah menetapkan awal Ramadan 1445 H jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024.
Ketetapan ini disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sebagai hasil Sidang Isbat Awal Ramadan 1445 H.
"Berdasarkan hisab, posisi hilal di beberapa daerah di Indonesia sudah di atas ufuk dan tidak memenuhi kriteria MABIMS baru, serta ketiadaan melihat hilal, sidang isbat secara mufaakat menetapkan bahwa 1 Ramadan 1445 Hijriyah jatuh pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2024 masehi," ungkap Menag, Minggu (10/3/2024).
Sidang dilaksanakan di Kantor Kemenag Jl. MH Thamrin, Jakarta dan diikuti Ketua DPR RI Komisi VIII Ashabul Kahfi, perwakilan Majelis Ulama Indonesia, perwakilan ormas Islam, para ahli ilmu falak atau astronomi UIN dan IAIN, perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial dari Planetarium Jakarta,
Duta Besar Negara Sahabat, serta Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
Baca juga: Hasil Pemantauan di Mataram, Hilal Awal Ramadhan 2024 Belum Memenuhi Hisab
"Dasar musyawarah pada sidang isbat ini berdasarkan pada hasil hisab dan rukyat yang telah dilaksanakan oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama Republik Indonesia, serta dikonfirmasi oleh sejumlah petugas Kementerian Agama di daerah yang kita tempatkan tidak kurang di 134 titik lokasi di seluruh Indonesia," jelas Menag.
Yaqut menuturkan, pada saat Magrib 10 Maret 2024, tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia berada antara: - 0° 20‘ 01“ (-0,33°) sampai dengan 0° 50‘ 01“ (0,83°) dan elongasi antara: 2° 15‘ 53“ (2,26°) sampai dengan 2° 35‘ 15“ (2,59°).
Indonesia bersama negara ASEAN lain yang tergabung dalam MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura) pada tahun 2021 lalu telah sepakat bahwa kriteria visibilitas hilal (Imkan Rukyat), yaitu tinggi hilal 3° dan sudut elongasi 6,4°.
"Saat ini kita ketahui bahwa ada perbedaan dan itu lumrah saja, namun kita tetap saling menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi sehingga tercipta suasana yang kondusif," pesan Menag.
"Mewakili pemerintah, saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1445 Hijriyah bagi umat Islam di seluruh Indonesia," tutup Yaqut.
(*)