Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Sekda Kota Bima Mukhtar menerima kunjungan Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (TPPD) tingkat Provinsi NB tahun 2024.
Dalam kesempatan itu, Mukhtar menyebut pada tahun lalu, Kota Bima menjadi salah satu nominasi penghargaan pembangunan daerah terbaik mewakili provinsi NTB.
"Kita semua berharap tahun ini dapat meraih prestasi yang lebih baik," kata Mukhtar saat menerima Kunjungan TPPD NTB di aula kantor Bappeda Kota Bima, Senin (5/2/2024).
Usai bertemu, Muhktar membeberkan hasil penilaian dokumen PPD tahun 2024.
Kota Bima meraih nilai tinggi pada beberapa indikator penilaian.
Pertama, indeks pembangunan manusia lebih tinggi dari rata-rata provinsi NTB.
Kedua, pelayanan publik dan pengelolaan keuangan.
Ketiga, mengenai transparansi dan akuntabilitas.
Baca juga: Pengguna Sepeda di Kota Bima Bakal Kena Tarif Parkir, Berikut Penjelasan Dishub
Keempat, tersedianya pemetaan kebijakan RKPD 2024 yang terkait dengan visi dan misi, strategi dan arah kebijakan terkait dengan RPJMD dan RPJ.
Kelima, terwujudnya konsistensi antara prioritas pembangunan dalam RKPD 2024 dengan pagu anggaran.
Keenam, tersedianya kerangka ekonomi dan kerangka pendanaan yang dilengkapi dengan proyeksi dan arah kebijakan, tersedianya dukungan program daerah RKPD 2024 terhadap kegiatan prioritas pada prioritas nasional.
Ketujuh, penguatan ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan rencana kerja pemerintah (RKP) tahun 2024.
Kedelapan, tersedianya dukungan program daerah RKPD 2024 terhadap kegiatan prioritas pada prioritas nasional pengembangan dan pemerataan wilayah untuk mengurangi kesenjangan rencana kerja pemerintah 2024.
"Tersedianya kebijakan pembangunan daerah RKPD 2024 yang menerapkan konsep tematik, holistik, integratif dan spesial serta tersedianya indikator kinerja sasaran pembangunan daerah dan program prioritas," tambahnya.
Mukhtar berjanji beberapa indikator yang menjadi pekerjaan rumah antara lain, pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan PDRB per kapita, tingkat pembangunan terbuka dan jumlah pengangguran serta ketimpangan.
"Kurangnya pencapaian terhadap ketiga indikator tersebut dapat kita simulasikan karena belum optimalnya pengembangan produk unggulan daerah sehingga menjadi kalah bersaing dengan produk daerah lain serta kurangnya keterampilan masyarakat pencari kerja," bebernya.
Ia pun memberikan perhatian khusus dalam perumusan kebijakan pembangunan daerah ke depan.
"Saya apresiasi kinerja perangkat daerah, khususnya menyangkut unsur pelayanan publik, perencanaan, inovasi daerah, pengelolaan keuangan dan pengawasan, sosial, pendidikan dan kesehatan, kedepan akan terus kita tingkatkan," janjinya.
Dok Diskominfotik Kota Bima
Sekda Kota Bima Mukhtar saat menerima Kunjungan TPPD NTB di aula kantor Bappeda Kota Bima, Senin (5/2/2024).