Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Ratusan warga Segala Anyar Lombok Tengah melakukan aksi demontrasi di Jalan Bypass BIL-Mandalika, Minggu (4/1/2024).
Demontrasi dilakukan dengan alasan lambannya penanganan kasus penusukan Amaq Alus alias Lapur yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Warga menilai dua bulan berjalan sejak waktu kejadian, pelaku penusukan belum ditangkap.
Berdasarkan pantauan Tribun Lombok, warga Desa Segala Anyar Lombok sempat memanas dengan pihak kepolisian.
Perwakilan keluarga H Abdussyukur mengungkapkan, poin tuntutannya yang paling utama adalah meminta aparat penegak hukum untuk sesegera mungkin menangkap pelaku.
Baca juga: BREAKING NEWS Warga Desa Segala Anyar Lombok Tengah Blokade Jalan Bypass Mandalika
Masyarakat berjanji tidak akan kembali melakukan aksi demontrasi jika pelaku ditangkap.
"Bukan hanya itu, kami mengancam akan golput. Kami serentak sudah sepakat tidak akan memilih. Kami akan terus melakukan blokade jalan hingga pelaku berhasil ditangkap," jelas Abdussyukur.
Abdussyukur menjelaskan, warga Desa Segala Anyar telah melakukan aksi damai ke Polda NTB.
Polda NTB berjanji untuk mengawal kasus tersebut namun sayangnya hingga dua pekan berlalu tidak ada kepastian penangkapan pelaku.
"Hingga saat ini tidak ada tindakan apapun. Hanya janji, janji, dan janji," pungkas H Abdussyukur.
Warga membakar ban di jalan raya sekaligus memasang spanduk berisi tuntutan.
Ban yang jumlahnya seisi bak mobil pikap secara bergantian dibakar.
Tampak kobaran api dan asap membumbung di tengah kumpulan warga.
Pembakaran ban ini membuat kepolisian menutup Jalan Bypass BIL Mandalika dan melakukan perubahan arus lalu lintas.
Tak hanya itu, warga menggelar tahlil di tengah jalan yang sebelumnya telah dibangun terop.
Sementara itu, Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat saat dikonfirmasi terpisah menyebut penanganan kasus tetap berjalan.
"Butuh waktu agak lama karena ketiadaan saksi. Bismillah pasti kami ungkap pelakunya," sebut Mantan Kapolres Dompu ini.
(*)