Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sukses menutup tahun 2023 dengan capaian yang membanggakan di Pertamina Mandalika International Circuit atau biasa disebut Sirkuit Mandalika.
MGPA yang dinahkodai oleh Priandhi Satria sebagai Direktur Utama yang bertugas sejak Januari 2022, telah berhasil menyelenggarakan berbagai event baik motorsport maupun non-motorsport sebanyak 78 event selama tahun 2023.
Hal ini tentunya merupakan sebuah lompatan besar karena pada tahun 2022 hanya diselenggarakan sekitar 30 event.
Ini berarti, MGPA berhasil menjalankan event lebih dari dua kali lipat lebih banyak pada tahun 2023 dibandingkan pada tahun 2022.
Data resmi yang dirilis MGPA menunjukkan bahwa jumlah hari pada tahun 2023 yang dipakai untuk penyelenggaraan event motorsport sebanyak 90 hari sedangkan hari untuk non motorsport sebanyak 49 hari. Sehingga total hari yang digunakan untuk penyelenggaraan motorsportdan non-motosport sebanyak 139 hari dari 365 hari dalam setahun.
Sementara itu jumlah total event yang terselenggara yaitu 78 event dengan balapan motorsport sebanyak 47 event dan non-motorsport sebanyak 31 event.
Baca juga: MGPA Buka Suara Soal Sirkuit Mandalika Absen Gelar WSBK di Musim 2024
Selain capaian yang sangat membanggakan dengan banyaknya event terselenggara di Sirkuit Mandalika, lebih dari sekedar itu ada hal yang lebih penting lagi dilakukan oleh MGPA.
Salah satunya adalah kebermanfaatan dan dampak yang terus dirasakan dengan melakukan pemberdayaan sumber daya manusia lokal untuk turut bekerja di Sirkuit Mandalika.
Dengan pemberdayaan dan berbagai pelatihan yang konsisten tersebut, saat ini mereka telah meraih capaian membanggakan yang merupakan bagian dari kerja keras MGPA.
1. 95 Persen Marshal di Sirkuit Mandalika adalah Warga Lokal
Capaian membanggakan terjadi pada MotoGP Mandalika 2023. 400 marshal seluruhnya dipastikan warga lokal dari Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Pulau Lombok.
Untuk mencapainya titik tersebut dipastikan tidak mudah karena Priandhi mulai menjabat satu tahun yang dimulai pada tanggal 20 Januari 2022.
Masa menjabatnya Priandhi sebagai direktur utama MGPA dimulai dengan mengurus event balap motor terbesar di dunia yaitu MotoGP Mandalika 2022.
Pada event tersebut banyak sekali orang asing yang ikut terlibat dalam penyelenggaraan event tersebut lebih-lebih pada MotoGP 2021.
Priandhi selanjutnya terus berupaya untuk mengurangi orang asing yang dimulai secara bertahap pada MotoGP 2022 dan terus dikurangi signifikan pada MotoGP 2023.
"Kami selanjutnya terus isi dengan orang Indonesia. Adanya orang asing menurut saya wajar karena semua yang bekerja di Sirkuit ini tidak pernah yang ada bekerja di sirkuit sebelumnya atau menggeluti dunia Motorsport. Yang hobby otomotif banyak tapi yang motorsport inikan beda," jelas pria yang akrab disapa Andhi ini.
Priandhi yang juga eks pembalap ini menjelaskan, dirinya bukan bermaksud untuk menonjolkan diri akan tetapi yang geluti dunia motorsport waktu itu hanya Priandhi sendiri, Denny Pribadi, dan Joice Tejo.
Dengan hanya segelintir orang yang menggeluti dunia motorsport membuat ia mengelola event balapan di Sirkuit Mandalika pada tahun 2022 menjadi sangat berat.
Dengan semangat untuk memberdayakan masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya Priandhi berusaha untuk agar mereka yang dari nasional bisa diperkecil melalui event WSBK Mandalika 2022 dan WSBK 2023.
"Mayoritas yang menjadi marshal dan pengelola balapan serta side event adalah warga KTP NTB di ajang WSBK 2022 dan 2023. Itu hanya jaraknya hanya satu tahun dari tadinya asing 50 persen dan nasional 50 persen, pada WSBK 2023 menjadi 95 persen warga lokal," beber Priandhi.
Dengan hanya waktu satu tahun dari 2022 sampai 2023, sebuah perjalanan yang cukup kencang sekali dilakukan oleh MGPA untuk memberikan pemahaman keilmuan untuk menjalani kegiatan motorsport maupun non-motosport di Sirkuit Mandalika.
Baca juga: Cerita Paskibra MAN 2 Mataram Ikut Lomba Yamaha Fazzio Youth di Sirkuit Mandalika
Sirkuit Mandalika sejatinya bukan hanya tentang balapan namun juga ada non balapan seperti kegiatan Lampaq (jalan-jalan) di Sirkuit, hari difabel nasional, wisuda, MICE dan lain sebagainya.
Dengan perjalanan satu tahun yang penuh lika-liku tersebut, bagi Priandhi merupakan perjalanan yang sangat hebat.
Hal ini kalau bukan karena MGPA bekerja banting tulang merubah maka akan sangat susah dalam satu tahun merubah pola pikir yang tergabung dalam pengelolaan event di Sirkuit Mandalika.
"Yang tadinya ngerasa berada dibawah bule, yang ngerasa tadinya nggak bisa karena kalah pintar, yang tadinya semuanya harus bule, Alhamdulillah pada awal tahun 2023 bisa kita ambil alih," beber Priandhi.
Priandhi menjelaskan, bulenya saat ini bisa dihitung jari dan sebenarnya bisa digantikan oleh pihak MGPA.
Namun, karena mereka sudah dekat dengan Dorna dan dekat dengan pemilik lisensi balapan lainnya, jadi pihaknya berpikir membiarkan mereka ada di Sirkuit Mandalika.
Perusahaannya dipakai oleh MGPA, orang ini merupakan pimpinan utama, tanda tangannya adalah mereka dan pihak MGPA bekerja untuk dan atas nama mereka.
Priandhi menjelaskan, sebelumnya MGPA harus meminjam 'pasukan' dari sirkuit Sepang, Malaysia pada Asia Talent Cup, WorldSBK, hingga MotoGP Indonesia 2022 kemarin akibat marshal yang masih belum begitu berpengalaman.
Rentang waktu yang cukup jauh antara MotoGP Indonesia dan WorldSBK Indonesia 2022 pun dimanfaatkan MGPA untuk memberikan marshal mereka pengalaman lebih terkait balap.
Gesitnya kinerja para tim marshal dalam lintasan balapan Sirkuit Mandalika telah menarik perhatian, hingga berhasil mendapatkan pujian dari Federasi Motor Internasional (FIM) dan Race Director Pertamina Grand Prix of Indonesia, Mike Webb.
"Pengembangan kemampuan SDM lokal saya sangat bangga ya karena MGPA bisa berjuang dan akhirnya terbukti. Ini bukannya ceritanya akan, dan belum ada buktinya tapi mereka telah berprestasi level internasional," imbuh eks Direktur Media dan Komunikasi PT. Sarana Media Nusantara (SMN) ini.
2. MGPA Sukses Kirimkan 6 Marshal Mandalika dalam Ajang Formula E di Jakarta
6 Marshal Mandalika yang telah berkompeten dan telah mengikuti berbagai event selama tahun 2022 berhasil terpilih untuk menjadi Marshal Formula E di Jakarta.
Mereka telah sukses menjadi marshal pada event MotoGP, WSBK, dan Shell Eco-marathon sehingga sudah sangat kompeten dan tidak perlu diajarkan dari nol lagi.
"Mereka diminta membantu event internasional di Ibu Kota Jakarta. Menurut saya itu juga suatu pencapaian yang sangat tinggi. Dari 250 Marshal tersebut ada 6 orang yang berasal dari Mandalika," jelas Priandhi.
Baca juga: Pj Gubernur NTB Cari Event Pengganti WSBK yang Absen dari Sirkuit Mandalika
3. Penutupan Manis Akhir Tahun 2023
MGPA akhirnya berhasil menyelenggarakan balapan mobil pertama di Sirkuit Mandalika yang bertajuk Porsche Sprint Challenge Indonesia.
Porsche Sprint Challenge Indonesia akan digelar sebanyak tiga kali, yaitu pada 8-10 Desember 2023, 12-14 Januari dan 26-28 Januari 2024. Balapan terdiri dari Sprint Race selama 30 menit dan Endurance Race dengan durasi 45 menit.
Sebanyak 10 mobil Porsche 911 GT3 Cup telah disiapkan di Sirkuit Mandalika dan siap beradu cepat untuk putaran perdana Porsche Sprint Challenge Indonesia.
Event ini digelar oleh Superstars Motorsport (Superstars) bekerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), PT Mandalika Grand Prix Association Nusantara Jaya (MGPA), dan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat.
Dari balapan ini terdapat capaian yang membanggakan, yaitu lima orang petugas marshal diangkat menjadi tim teknis Porsche Sprint Challenge Indonesia.
"Jadi mereka bertugas sebagai kru mekanik yang dipimpin oleh beberapa orang dari Malaysia yang bertugas membantu, mensetting kendaraan Porsche yang dipakai balap. Mereka bekerja dengan sangat baik pada Porsche Seri pertama, saat latihan kemarin, dan akan terjadi lagi nantinya bulan Januari Porsche Sprint Challenge Indonesia Seri kedua," jelas Priandhi.
Kemampuan mereka akan terus dikembangkan sebagai mekanik bahkan mereka akan dibawa ke ajang Porsche Carrera Cup Asia yang diselenggarakan di Sirkuit Sepang Malaysia.
MGPA bersama Deputy Waketum Olahraga Mobil IMI Pusat Bagoes Hermanto telah sepakat untuk membawa mereka ke Malaysia untuk belajar sebagai mekanik di kejuaraan Porsche Carrera CUp Asia tersebut.
"Buat saya ini suatu pencapaian yang sangat hebat. Tadinya mereka cuma pegang bendera, panas-panasan. Sekarang bisa kerja di suatu ruangan dengan orang Malaysia dan sudah sepakat karena kemampuan sejauh ini cekatan bisa kerja dan bisa komunikasi dengan baik. Saat ini sudah dijanjikan ke Malaysia merupakan sebuah pencapaian lagi," beber Priandhi.
4. Dimulainya Fase Implementasi Tahun 2024
Sirkuit Mandalika pada tahun 2022 disebut-sebut sebagai sesi belajar sedangkan pada tahun 2023 sebagai sesi latihan.
Dengan segala pengalaman yang dimiliki, MGPA dinilai dalam menjalankan event motorsport dan non-motorsport bisa jauh lebih mengerti pada tahun 2024 ini.
"Jumlah event di 2024 kita harakan bisa naik dan jumlah harinya naik. Kalau setahun ada 365 hari maka kita menuju ke okupansi menuju hari tersebut. Pada saat 2023 ada 139 hari maka kita berharap mudah-mudahan naik sehingga satu tahun bisa fully booked," beber Priandhi.
Priandhi melanjutkan, dengan target yang terus bertambah diharapkan dampak pertumbuhan ekonomi juga pasti akan terus naik dan berputar bagi masyarakat setempat.
Sebagai contoh kecil saat latihan dua mobil balap yang diisi oleh pembalap Porsche Sprint Challenge pada akhir Bulan Desember 2023 lalu.
Meskipun hanya dua pembalap, namun mereka tentunya membawa teman dan keluarga hingga totalnya sebanyak 25 orang.
"Nah 25 orang ini mengambil 15 kamar hotel di hotel sekitar Mandalika. Kalau 3 malam berarti 45 room night. Maka 45 room night dikali 2 juta dan tambahan lain-lain, maka pendapatan mereka bisa ratusan juta. Belum makan pagi, siang malam dan lain sebagainya." beber Priandhi.
"Sementara MGPA hanya dapat setengah dari pendapatan mereka. Artinya mereka dapat lebih besar jauh lebih besar yang didapatkan MGPA. Itu artinya dampak ekonomi yang diciptakan oleh kegiatan yang diadakan oleh MGPA mengadakan satu event," pungkas Priandhi.
(*)