Berada di Gili Nanggu ini terasa damai dengan suasana yang alami. Keindahan alam di Gili Nanggu benar-benar terjaga.
Tiba di pulau ini, Tribunners akan disuguhkan dengan pemandangan indah, deretan pohon cemara, dan angin sepoi-sepoi tanpa gangguan.
Sehingga berada di Gili Nanggu kadang terasa seperti pulau pribadi.
Dengan kondisi alam dan ombak yang tenang, pulau ini sangat cocok dijadikan destinasi untuk berlibur bersama keluarga.
Selain itu, pulau ini juga menjadi tempat favorit para penyelam dan pecinta snorkeling.
Biota laut di Gili Nanggu sangat beragam. Tribunners bisa melihatnya secara langsung dengan menyelam atau snorkeling.
Pengunjung tidak hanya dimanjakan keindahan pulau, mata para pengunjung juga akan dimanjakan pemandangan bawah lautnya.
Cukup dengan snorkeling, pengunjung bisa melihat ikan warna warni berbagai ukuran akan mengerumuni.
Ombaknya pun terbilang cukup tenang sehingga anak-anak pun bisa melakukan snorkeling.
Konservasi Penyu
Sudah 11 tahun lebih pantai Gili Nanggu dijadikan sebagai tempat konservasi penyu dan memiliki lebih dari 4 ribu telur yang akan menetas di pantai ini.
Untuk jalan-jalan mengelilingi gili-gili di Sekotong, termasuk Gili Nanggu, Tribunners harus nyeberang menggunakan perahu.
Sewa perahu Rp 350 ribu untuk seharian penuh. Sudah lengkap dengan sewa alat snorkeling dan lain-lain.
Kemudian di gili setiap pengunjung dikenakan tiket masuk Rp 5 ribu per kepala.
Makanan bisa dibawa sendiri atau beli langsung di lokasi.
Salah satu menu spesial di tempat ini adalah masakan laut berupa ikan bakar atau ikan kuah kuning. Dijamin enak dan makyus.
Lokasi gili ini berada di Desa Sekotong Barat, Lombok Barat.
Jarak dari Kota Mataram 55,9 Km dengan waktu tempuh 1 jam lebih.
Aksesnya sudah bagus melalui jalan hotmix untuk sampai ke titik penyeberangan.
Ahmad Syafi'i, pelaku pariwisata di tempat ini mengatakan, Gili Nanggu memang ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal.
"Di sini banyak warga snorkeling karena ikannya banyak, dan tidak boleh dipancing," katanya.
Ikan-ikan di Gili Nanggu sangat spesial, sehingga warga melarang aktivitas penangkapan ikan di pulau tersebut.
Ahmad Syafi'i mengatakan, biasanya wisatawan yang datang ke Gili Nanggu sudah sepaket dengan berkeliling ke gili-gili lain di kawasan tersebut. Seperti Gili Tangkong, Gili Sudak, hingga Gili Kedis.
Biasanya wisatawan memesan paket perjalanan berkeliling tiga gili tersebut. Kemudian mereka juga memesan makanan khas Lombok, seperti pelecing kangkung hingga beragam menu ikan.
4. Gili Bidara Lombok Timur
Gili Bidara berada di jajaran Gili Kondo dan Gili Petagan, sehingga secara administratif lokasinya sama.
Berkunjung ke Gili Bidara sekaligus bisa menikmati keindahan gili-gili yang ada di sekitarnya.
Gili Bidara disebut-sebut spot terbaik untuk snorkeling dan diving, karena pemandangan bawah lautnya yang menakjubkan dan airnya yang sangat jernih.
Gili Bidara juga menawarkan keindahan pasir putih halus yang mengitari pulau, suasana tenang dan sunyi di pulau tak berpenghuni, dan pesona sunset dan sunrise.
Wisatawan dapat camping atau berkemah di Gili Bidara, menikmati hembusan angin malam dan taburan cahaya bintang dari tengah lautan.
Gili Bidara merupakan pulau yang tidak berpenghuni sehingga pengunjung disarankan membawa perbekalan sendiri, terlebih ketika berencana untuk camping.
Bagi yang ingin snorkeling, penyewaan peralatan sudah tersedia di pintu masuk lokasi penyeberangan.
Gili Bidara berada di Desa Labuhan Pandan, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB)
Perjalanan dari Kota Mataram menuju Labuhan Pandan sekitar 2 jam rutenya melalui Jalan Raya Mataram-Sikur sampai ke simpang tiga Pringgabaya lalu mengambil arah Utara menuju Sambelia.
Begitu sampai di titik penyeberangan, perjalanan dilanjutkan dengan menyewa kapal dengan tarif Rp 250.000 untuk 10 penumpang.
Harga ini sudah termasuk penjemputan kembali dari Gili Bidara ke lokasi penyebrangan awal.
Tarif parkir kendaraan di lokasi penyebrangan Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.
Tertarik berwisata ke Gili Bidara dan menikmati keindahannya?
Baca juga: Wisata Senggigi Sumbang Dana Bagi Hasil Pajak Hotel Restoran Hingga Rp 600 juta ke Pemdes
5. Gili Kedis
Gili Kedis merupakan sebuah pulau kecil tak berpenghuni di Desa Sekotong Tengah, Dusun Batu Kijuk, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Gili Kedis menawarkan keindahan pasir putih yang sangat halus dan bersih, dikelilingi gugusan bukit hijau, air laut biru bening dengan riak kecil.
Kemudian pemandangan bawah laut yang memanjakan mata, landscape sunset dan sunrise yang sempurna.
Ukuran pulau ini sekitar satu kali luas lapangan bola, jadi hanya butuh waktu 5 menit saja untuk mengelilingi pulau ini.
Meski tak berpenghuni, fasilitas seperti toilet dan musala sudah tersedia di Gili Kedis.
Selain itu perlu diingat berwisata ke Gili Kedis harus membawa persediaan makanan dan minuman yang cukup, karena di pulau ini hanya ada satu warung yang menjual makan dan minuman yang terbatas.
Selain itu di pulau ini juga tidak ada listrik, jadi pastikan daya handphone Anda penuh atau membawa powerbank agar dapat mengabadikan momen liburan dan keindahan Gili Kedis.
Gili Kedis disebut-sebut surganya para pecinta snorkeling karena bawah lautnya yang kaya, selain itu wisatawan dapat bermain kano, camping, atau hanya sekedar bersantai di tepi pantai menikmati indahnya alam Kedis.
Berkunjung ke Gili Kedis membutuhkan waktu tempuh sekitar 1.5 jam dari Kota Mataram. Rutenya dari Mataram menuju Pelabuhan Tawun Sekotong menggunakan kendaraan pribadi.
Setiba di Pelabuhan Tawun Sekotong, perjalanan ke Gili Kedis menggunakan perahu nelayan yang khusus disewakan untuk wisatawan, dengan harga sewa Rp 300-350 ribu dengan kapasitas 8-10 orang.
Di titik penyebrangan ini juga menyediakan alat snorkeling dengan harga sewa Rp25.000.
Perahu akan mengajak wisatawan mengeksplor tiga gili sekaligus (Kedis, Nunggu dan Sudak) dan akan dijemput pada waktu yang sudah disepakati saat pemberangkatan.
(*)