Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Kota Mataram menetapkan masa tanggap bencana selama 60 hari mulai Desember 2023 hingga akhir Januari 2024 mendatang.
Sebagai wujud kesiapan menghadapi potensi bencana alam yang mengancam, Pemkot Mataram melaksanakan Apel Siap Siaga Bencana yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana di Taman Sangkareang, Kota Mataram pada Jumat (10/12/2023) pagi.
Mohan menjelaskan, apel bertujuan untuk memastikan kesiapan pasukan serta mengecek perlengkapan kebencanaan berfungsi dengan baik saat digunakan.
"Memastikan bahwa dari sisi pemetaan logistik, kesiapan personil bagaimana mengindikasikan jalur jalur evakuasi bisa berjalan dengan baik," kata Mohan saat ditemui usai melaksanakan apel.
Baca juga: BPBD NTB Akan Keroyokan Tangani Bencana Alam, Usulan Rp 20 Miliar Batal Dicairkan Pusat
Selain kesiapan fisik juga, alur penanganan kebencanaan sudah dipersiapkan oleh Pemkot Mataram dibawah koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram.
Setidaknya ada empat jenis bencana yang mengintai Ibu Kota Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada musim penghujan, diantaranya pohon tumbang, luapan air sungai, banjir rob, dan abrasi pantai.
Sehingga untuk mengantisipasi bencana bencana, Mohan sudah menyiapkan hunian sementara yang bisa dimanfaatkan sebagai lokasi pengungsian.
"Kita sudah siapkan rumah hunian sementara, sudah siap ditempati," kata Mohan.
Baca juga: Antisipasi Bencana saat Musim Hujan, Pemda Lombok Barat Gelar Apel Siaga Bencana
Mantan Wakil Wali Kota Mataram dua periode tersebut turut mengimbau setiap kelurahan untuk mulai mengaktifkan posko tanggap bencana di daerahnya masing-masing.
"Termasuk mobil calling untuk mengimbau kepada masyarakat sesuai protokol dimana mobilitas masyarakat tinggi," kata Ketua DPD Partai Golkar NTB ini.
Usai memimpin Apel Siap Siaga Bencana, Mohan turun langsung memeriksa kesiapan kendaraan evakuasi, kendaraan logistik, personil gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD Kota Mataram, Lurah, dan para relawan.
(*)