TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Ketua DPW Partai Gelora NTB Lalu Pahrurrozi mendukung penuh Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden (Cawapres) mendampingi Capres Prabowo Subianto.
"Partai Gelora mendukung penuh majunya Gibran sebagai calon wakil presiden dari Prabowo," tegas Lalu Pahrurrozi, pada TribunLombok.com, Sabtu (21/10/2023).
Pernyataan tersebut disampaikan Pahrurrozi usai Partai Golkar yang menjadi anggota Koalisi Indonesia Maju memberikan dukungan Gibran sebagai cawapres Prabowo.
Pahrurrozi menjelaskan, dukungan Partai Gelora tersebut bersifat ideologis.
Sebab kepentingan Partai Gelora pada rekrutmen kepemimpinan politik yang lebih luas.
Baca juga: Pasangan Ganjar-Mahfud vs Prabowo-Gibran, Siapa Paling Kuat di Pilpres 2024?
Dia melihat kini masyarakat memiliki pilihan yang lebih banyak.
"Banyak raihan kepemimpinan besar yang terukir pada usia muda, bahkan di bawah 30 tahun," katanya.
Di samping itu, dukungan Partai Gelora tersbeut juga senada dengan tuntutan Partai Gelora sebelumnya terhadap Presidensial Treshold 0 persen (PT 0 persen).
Dimana PT 0 persen akan memberikan kesempatan pada sumber kepemimpinan yang lebih luas dengan ekspresi ideologis yang lebih kuat.
"Sayangnya, tuntutan ini tidak dikabulkan MK pada waktu itu," katanya.
Pahrurrosi menambahkan, majunya Gibran juga menjadi penanda penting untuk kepemimpinan muda. Kesempatan ini mesti dirayakan sekaligus dimenangkan.
"Untuk menegaskan kepada bangsa ini, bahwa yang muda juga mampu memimpin negara ini," katanya.
Kelompok muda saat ini bukan lagi sekedar menjadi penonton. Mereka selama ini sudah mulai masuk menjadi anggota DPRD hingga DPR RI, juga kepala daerah.
"Majunya Gibran menjadi ekspresi yang lebih lugas, bahwa yang muda juga mampu memimpin," katanya.
Selanjutnya, pada waktu mendatang, Partai Gelora berharap debat mesti lebih konstruktif dan programatik.
"Apa tawaran agenda kita untuk 270 juta rakyat Indonesia. Jangan sampai rakyat ditawarkan isu atau agenda yang tidak terkait dengan kehidupan mereka, jangan sampai rakyat ditawarkan janji-janji palsu," tegasnya.
(*)