TRIBUNLOMBOK.COM - Kiper Sampdoria kelahiran Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) Emilio Audero Mulyadi resmi bergabung dengan Inter Milan.
Emilio Audero Mulyadi pindah ke Inter Milan berstatus pinjaman dengan opsi kontrak permanen.
Meski berkewarganegaraan Italia, kiper berusia 26 tahun itu lahir di Pulau Lombok, tepatnya di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, 18 Januari 1997.
Sang ibu berasal dari Italia sementara sang ayah berasal dari Indonesia.
Emil Audero berposisi sebagai penjaga gawang dan saat ini bermain untuk klub Serie A Inter.
Ia juga sempat bermain pada berbagai kategori umur dalam tim nasional Italia.
Baca juga: Link TV Online SCTV Live Streaming Manchester City vs Inter Milan Final Liga Champions UEFA 2023
Pemain yang akrab dengan panggilan Emil Audero ini resmi diperkenalkan klub Inter Milan sebagai pemain baru mereka, Jumat (11/8/2023).
Dalam akun resminya, Inter Milan menyebut karakter alam Indonesia yang ada dalam diri Emilio Audero Mulyadi.
"Dua budaya, dua jiwa, dua dunia yang bertemu: ketenangan laut Indonesia yang tenang dikombinasikan dengan ketahanan dan kekuatan pegunungan Piedmont. Mereka adalah sifat-sifat yang dimiliki kiper baru Inter, Emil Audero Mulyadi, sejak kecil," tulis Inter.
Lahir pada 18 Januari 1997 di Mataram, di pulau Lombok, ia memiliki ayah Indonesia dan ibu Italia.
Emil dibesarkan di Cumiana, di Provinsi Turin, dan di sinilah ia menendang bola pertamanya, dan mengembangkan cintanya pada permainan.
Dimulai di Cumiana Calcio, Audero awalnya adalah pemain outfield dan hanya mengenakan sarung tangan untuk pertama kalinya beberapa tahun kemudian, sebelum kemudian bergabung dengan Akademi mantan kiper Marco Roccati.
Pada usia sebelas tahun, ia ditemukan oleh pemandu bakat Juventus dan memasuki sektor Pemuda Bianconeri, melewati setiap kelompok umur sebelum akhirnya mencapai Tim Utama.
Dengan keinginan untuk belajar dan berkembang, Audero melakukan debut profesionalnya di Serie A melawan Bologna pada 27 Mei 2017.
Pada musim 2017/2018, dia pindah ke Venezia di Serie B, di mana ia terbukti menjadi salah satu kiper terbaik yang ditunjukkan.
Itu adalah tahun yang sangat baik bagi Emil, menerima kepercayaan dari Pelatih Kepala Filippo Inzaghi dan menyelesaikan musim di babak playoff kedua.
Pada usia 21, Audero kemudian siap untuk Serie A: Emil bergabung dengan Sampdoria pada 2018 dan menjadi andalan dalam waktu singkat.
Dalam sembilan pertandingan liga pembukaannya untuk Blucerchiati, ia hanya kebobolan empat gol, membuat rekor klub baru.
Dalam tiga musim di sana, ia hanya melewatkan lima pertandingan liga dan masuk ke sejarah Blucerchiati di musim 2021/2022 dengan penyelamatan penalti menit ke-96 dari Criscito dalam kemenangan derby 1-0 atas Genoa, yang memastikan keamanan tim dari degradasi.
Inter juga menulis, ketenangan, kekuatan mental, dan kesadaran akan kemampuannya: ini adalah karakteristik utama yang harus dimiliki seorang penjaga gawang menurut Audero.
Mereka adalah kualitas yang mewakili gaya permainan Emil, yang siap menghadapi petualangan baru ini dengan mengenakan jersey Inter.
Masa Kecil Emil Audero
Emilio Audero Mulyadi pernah tinggal di Indonesia lalu pindah ke Italia pada tahun 2010.
Di Italia ia bergabung bersama salah satu klub kemudian diundang oleh Juventus Allievi (U-17) untuk mengikuti sesi latihan dan akhirnya direkrut.
Emil Audero Mulyadi tumbuh dan besar di Italia dan berhasil masuk ke akademi Juventus pada musim 2008/2009 tepatnya 1 Juli 2008.
Pada 1 Juli 2012, ia berhasil menjadi penjaga gawang utama tim junior Juventus dan bertahan tiga tahun sampai 1 Juli 2015.
Kegemilangannya menjaga gawang tim junior Juventus, membuatnya kerap dipanggil Timnas Italia U-15 hingga terakhir U-21.
Karena penampilannya yang gemilang bersama Juventus Allievi, Emil mendapatkan penghargaan The Young Italy Talents of The Future 2012 dan Antonio Conte pun tertarik untuk membawanya ke tim utama.
Ia pun sempat diajak untuk berlatih bersama tim utama saat Juventus F.C. akan menghadapi Sampdoria di ajang Serie A.
Tolak Masuk Timnas Indonesia
Tahun 2021 silam, Emilio Audero Mulyadi pernah mendapat tawaran dari PSSI untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
Tapi keinginan PSSI memboyong Emil Audero itu gagal karena ditolak sang ayah yakni Edy Mulyadi.
Menurut sang ayah, anaknya akan sangat rugi membela timnas tanah kelahirannya, karena Indonesia sulit tembus level Asia, apalagi Piala Dunia.
Karena itu sang ayah tetap menyarankan Emilio Audero Mulyadi tetap berusaha merebut satu tempat di Timnas Italia demi mimpinya tampil di Piala Dunia.
(*)