Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Kehadiran tim medis pertandingan Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament Gubernur NTB Cup II cukup vital.
Bahkan pertandingan tidak dapat berlangsung apabila tim medis belum hadir di Padepokan Pencak Silat GOR Turida Mataram.
Selama kejuaraan, tim medis dari dua klinik disiagakan untuk menangani cedera para pesilat.
Petugas medis Klinik Duman Indah, Bq Rohaini Purnama Sari termasuk yang paling sibuk.
Baca juga: Mimpi Desi Wilananda Bawa Pulang Emas Pencak Silat Open Tournament Gubernur NTBCup II 2023 Terwujud
Mulai dari menangani petarung yang mengalami hidung berdarah hingga patah tulang.
"Yang paling banyak hidungnya yang berdarah kemudian robekan pada mulut, sampai ada yang patah," kata wanita yang karib disapa Ema tersebut, Minggu (30/7/2023).
Ema mengungkap sejumlah luka itu akibat pukulan di area wajah dan kepala. Meskipun hal itu dilarang dalam aturan pertandingan.
Erma menyebut apabila terjadi pendarahan akan dikompres air es.
Hal ini untuk menghentikan pendarahan.
"Kita tangani misalnya kalo berdarah dikasi tisu dulu, kemudian dikompres es biar pendarahannya berhenti," jelas Ema.
Baca juga: I Wayan Kembar Sabet Emas Kejuaraan Pencak Silat Open Tournament Gubernur NTB Cup II 2023
Selain pendarahan, dislokasi persendian atau posisi sendi tidak normal juga banyak terjadi.
Ini disebabkan karena posisi jatuh saat menerima serangan lawan yang tidak tepat.
Demikian juga dengan cedera patah tulang.
"Yang paling sulit itu yang patah tulang, dia itu harus dirujuk kerumah sakit," tutup Ema.
(*)