Berita Lombok Timur

Digulung dan Terdampar di NTT, 12 Nelayan Asal Lombok Timur Mengaku Melihat Ombak Misterius

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika
Editor: Atina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

12 Nelayan asal Lombok Timur yang terdampar di Nusa Tenggara Timur, berhasil selamat setelah disapu ombak yang mereka sebut sebagai ombak misterius karena tiba-tiba datang dan hilang begitu saja tanpa adanya tanda-tanda badai akan datang.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika   

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Insiden 12 orang nelayan asal Tanjung Luar Kecamatan Keruak, Lombok Timur yang tersapu ombak dan terdampar di Wanokaka, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah dijemput pulang oleh Dinas Sosial (Dinsos) Lombok Timur.

Nelayan yang selamat, Tamrin berusia 35 tahun menceritakan pengalamannya saat berada di malam mencekam sekira pukul 03.12 WITA, saat kapal tri karya tunggal yang membawanya dihantam ombak setinggi gunung.

"Saat di laut itu ombak tidak ada, tapi tiba-tiba ada ombak kayak gunung sudah di samping," ucapnya bercerita, Jumat (28/7/2023).

Selama puluhan tahun melaut, dia mengaku tiidak pernah menemukan ombak yang tiba-tiba menggunung membentuk segitiga menjulang ke atas.

"Tidak ada serpihan pecahan putih di ujung ombak itu, soalnya yang masih sadar secara normal saya sendiri pas pagi hari itu, tinggi ombak itu kalau kita bandingkan gunung yang di tepi lebih tinggi lagi itu," tuturnya.

Baca juga: Kapal Tenggelam, 12 Nelayan Asal Tanjung Luar Lombok Timur Terdampar di Pulau Sumba NTT

Ia bercerita, ombak yang tiba-tiba mucul itu tanpa ada tanda-tanda seperti angin kencang atau petir, yang biasanya mengawali badai akan datang.

Tamrin pun menyebut ombak setinggi gunung tersebut, sebagai ombak yang misterius karena kemunculannya yang tiba-tiba hingga menyapu kapal mereka hingga 3 kali berturut-turut. 

Setelah hantaman ketiga, ombak itu berhasil membuat kapal yang ditumpanginya oleng dan terbalik yang membuat dirinya beserta 11 nelayan lainnya melompat ke laut.

Setelah kapalnya tenggelam, ombak yang semulanya menerjang kapalnya tiga kali tiba-tiba tidak terlihat kembali.

"Semua kita heran seolah ombak itu hanya ingin membalikkan perahu kita saja, setelah itu ombak itu hilang sampai kemudian arus laut menggiring kami ke tepi pantai," katanya.

Tamrin dan rekan lainnya kemudian berenang hingga 2 jam lamanya, mulai dari pukul 04.00 WITA, hingga sekira pukul 06.22 WITA, hingga akhirnya menemukan daratan.

Tamrin bersama 12 nelayan lainnya terdampar di pasir panjang, yang berada di sekitar perairan tersebut dan diselamatkan nelayan yang melintas sekira pukul 10.45 WITA.

"Kurang lebih 10 kilo kita berjalan, baru kita sampai ke kampung dan naik perahu nyebrang lagi hingga sampai di rumah bos yang punya perahu, di situ kita ditampung," ungkapnya.

Karena penasaran dengan yang dilihatnya, Tamrin akhirnya bertanya kepada masyarakat sekitar tentang keberadaan ombak misterius setinggi gunung yang berbentuk segitiga tersebut.

Halaman
12

Berita Terkini