Bayi Kembar Siam

Ibu Bayi Kembar Siam Berterima Kasih kepada Manajemen RSUD Selong dan Pemkab Lombok Timur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sri Nurul Hidayati menggendong anaknya Muhammad Karunia, bayi kembar siam yang lahir di Lombok Timur 11 November 2022.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Bayi kembar siam jenis kelamin laki-laki di Lombok Timur bernama Muhammad Karunia saat ini sedang menunggu jadwal operasi.

Bayi kelahiran Lombok Timur pada 11 November 2022 ini merupakan anak pasangan Sri Nurul Hidayati dan Sri Gede Jayadi.

Baca juga: Bayi Kembar Siam di Lombok Timur Akan Dioperasi Bulan Agustus 2023

Muhammad Karunia kesulitan saat Buang Air Besar (BAB). "Mudah-mudahan secepatnya dioprasi," kata Sri Nurul Hidayati kepada TribunLombok.com, Jumat (21/7/2023).

Tim dokter menjadwalkan operasi bayi kembar siam itu pada bulan Agustus 2023 setelah dia berusia 10 bulan.

Nurul mengatakan, sejak anaknya lahir di RSUD Dr. Soedjono Selong, ia dan suami rutin bolak balik ke rumah sakit itu saat anaknya hendak BAB.

Bahkan pasangan suami istri asal Desa Suangi Timur itu menginap di RSUD Dr. Soedjono Selong lantaran Karunia tak hanya sekali dua kali BAB. Dia hanya bisa BAM dibantu alat yang disediakan pihak RSUD.

Sri Nurul Hidayati menggendong anaknya Muhammad Karunia, bayi kembar siam yang lahir di Lombok Timur 11 November 2022. (TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA)

"Karena memang BAB-nya tidak lancar. Organ dalamnya belum kelihatan. Jadi, saya mohon pihak rumah sakit, RSUD Provinsi maupun RSUD Dr. Soetomo Surabaya cepat operasi anak saya," katanya.

Tak hanya sampai di situ. Keseharian Karunia pun tidak sebagaimana bayi lain.

Saat memakaikan pampers dan pakaian, Nurul harus sabar dan telaten mengingat kondisi buah hatinya kembar siam. Apalagi Karunia memiliki 2 pasang tangan dan 2 pasang kaki.

Nurul berterima kasih kepada manajamen RSUD Dr. Soedjono Selong, RSUD Provinsi NTB dan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur.

Selama delapan bulan berjalan pihaknya tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun lantaran semua biaya perawatan hingga bantuan logistik dibantu pihak RSUD dan Pemkab Lombok Timur.

(*)

 

Berita Terkini