Hewan Kurban Tak Laku Dijual saat Idul Adha Bakal Dikarantina Saat Masuk NTB Lagi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar sapi peternak Bima di Jabodetabek masih berjumlah puluhan ekor dan tidak laku meski telah melewati puncak perayaan Idul Adha 1444 H. Perlu diantisipasi agar Lumpy Skin Disease Virus (LSDV tidak masuk ke NTB melalui hewan ternak dari Pulau Jawa.

Laporan wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Puluhan ekor sapi yang dibawa peternak asal Pulau Sumbawa menuju Jawa akan dibawa pulang kembali dengan alasan tidak habis terjual saat Idul Adha 2023.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Riadi berharap, para peternak tidak membawa kembali ternaknya.

Riadi mengatakan alasannya karena ditakutkan membawa Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

"Kita tidak berharap sapi yang dari Jabodetabek tersebut kembali ke NTB, karena di Jawa Tengah penyakit LSDV mewabah," jelas Riadi, Selasa (4/7/2023).

Baca juga: Sapi Asal Bima Dilelang di Jabodetabek dengan Harga Sangat Rendah yaitu Rp 8 Juta per Ekor

Yang perlu diantisipasi dari virus ini adalah vektor penyebarannya.

Riadi mengatakan, LSDV menyebar melalui lalat yang hinggap di tubuh sapi sehingga perlu diantisipasi agar tidak masuk ke NTB melalui hewan ternak dari Pulau Jawa.

Riadi mengatakan, apabila nantinya terpaksa ternak tersebut dibawa kembali, Disnakeswan akan memberlakukan karantina selama 28 hari dan akan memberikan vaksinasi kepada ternak tersebut.

Berbeda dengan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), virus LSDV ini menyerang kulit sapi.

Dokter Hewan Disnakeswan Provinsi NTB Betty Hartaningrum mengungkap ciri-ciri hewan ternak terkena LSDV.

Yakni bilamana di dalam tubuh sapi tersebut jumlah bungkul (benjolan) hampir 50 persen.

Selain itu juga, sapi yang terkena virus LSDV ini tidak layak untuk dikonsumsi, harus disembuhkan terlebih dahulu.

Selain vaksinasi dan juga karantina, pencegahan penularan virus ini bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang.

(*)

Berita Terkini