TRIBUNLOMBOK.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menimbang usulan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Namun KIB gabung ke KKIR menurut PAN perlu dipenuhi syarat.
Yakni, KKIR yang mengusung Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres wajib didampingi Erick Thohir sebagai Cawapres.
Wasekjen PAN Fikri Yasin menegaskan gabungan koalisi ini bisa menyepakati Prabowo sebagai Capres.
"Memang potensi besar capresnya ya Prabowo maka Cawapresnya kita dorong Erick," kata Fikri saat dikonfirmasi, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: PAN Kukuh Usung Erick Thohir Jadi Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto
Fikri mengungkap pasangan Capres-Cawapres ini harus masuk ke dalam rumusan yang harus dimusyawarahkan Parpol koalisi KKIR-KIB.
"Jadi nggak ada lagi KIB atau KKIR semua disusun dari nol. Supaya nama koalisi dibuat bersama, setara dan hasil musyawarah itu maksudnya," ungkapnya.
Fikri menambahkan keempat parpol yakni Golkar, PAN, PKB dan Gerindra pun sudah intens bertemu untuk membahas peleburan KKIR-KIB.
"Cukup intens 4 partai rajin bertemu," pungkasnya.
Koalisi Permanen
Ketua Bappilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan koalisi permanen yang beranggotakan Golkar, PAN, Gerindra dan PKB merupakan koalisi yang relevan.
Terlebih koalisi ini merepresentasikan gabungan dua koalisi, yakni KIB dan KKIR.
"Sekali lagi, permanen itu kan sifatnya. Bukan namanya, sifatnya. Kalau elemennya itu empat partai, ada Golkar, ada empat, ada tiga, ada PKB, saya rasa ini relevan sekali dengan integrasi dua koalisi, yaitu KIB dan KKIR, menuju menjadi koalisi besar," kata Nusron di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Menurutnya empat partai tersebut nantinya bisa berembuk untuk menentukan nama koalisi. Terpenting dua koalisi melebur menjadi satu lebih dulu.
Sementara itu mengenai konfigurasi capres dan cawapres, Nusron memandang capresnya sudah pasti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Kekinian hanya tinggal menentukan Cawapres.
Menurut dia cawapres bisa dari perwakilan KIB, baik Golkar atau PAN.
Mengingat Prabowo yang ditentukan sebagai capres merupakan representasi KKIR.
Baca juga: Hasil Survei Indikator Politik Indonesia Cawapres 2024: Erick Thohir dan Ridwan Kamil Bersaing Ketat
"Kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem yang tidak mau ditawar, namanya Pak Prabowo Subianto. Supaya ini (koalisi) bisa melebur, kan kita juga harus ada yang mau mengalah. Oke kalau begitu presidennya dari KKIR, tapi wakil presidennya dari KIB," kata Nusron.
Golkar sendiri menawarkn Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai cawapres dari KIB. Kendati begitu, masih perlu ada keputusan resmi mengenai siapa yang akan disodorkan.
"Ya KIB siapa biar diputus dalam KIB. Tapi tentunya karena saya orang Golkar, berkepentingan supaya KIB itu nanti yang muncul nanti nama Pak Airlangga Hartarto. Kenapa? Karena Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar, dalam KIB, Golkar juga partai paling besar, wajar dong dan relevan begitu," tuturnya.
(Tribunnews)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul PAN Sepakat Usulan KIB Mengalah Lalu Melebur dengan KKIR, Asalkan Cawapresnya Erick Thohir