"Dan yang input adalah petugas gizi dari puskesmas, jadi posyandu aktif, puskesmas aktif jadi kita di NTB punya data by name by Adress," imbuhnya.
Jika tepat mengintervensi kata dia, maka akan ada hasilnya, sehingga mengakibatkan angka stunting ini dapat diintervensi dengan tepat.
"Sekarang lihat Lotim, tajam penurunannya, tajam penurunannya karena tepat intervensinya, juga Petugas, puskesmas, posyandunya semuanya aktif," pungkasnya.
Turut hadir dalam giat tersebut, Wakil Gubernur NTB, Dinas Sosial Provinsi NTB, bkbbn NTB, Bupati Lombok Timur, OPD lingkup kabupaten Lombok Timur, danramil, perwakilan PKK provinsi NTB, perwakilan PKK Pemda Lotim, Dharma wanita Lombom Timur, Tokoh agama, dan masyarakat setempat.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.