Laporan Wartawan TribunLombok.com, Jimmy Sucipto
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Bakal calon (balon) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Nurdin Ranggabarani percaya diri menghadapai kontestasi Pemilu 2024.
Nurdin percaya diri mampu memecah suara konsentrasi Caleg DPD RI Rifki Farabi yang merupakan putra sulung Tuan Guru Bajang (TGB) KH M Zainul Majdi itu.
Apalagi, Nurdin mengklaim punya jasa saat pengusulan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid sebagai Pahlawan Nasional.
"Dulu saya pernah ikut berdemo di depan DPRD NTB untuk menyuarakan nama BIL diganti menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM)," terangnya di KPU NTB, Minggu (14/5/2023).
Baca juga: Muhir dan Orang Dekat Gubernur NTB Zulkieflimansyah Calonkan Diri di DPD RI
Nurdin tak gentar dengan kompetitifnya persaingan di Pileg DPD RI 2024 terlebih bila dikaitkan dengan nama-nama empat petahana maupun tokoh lainnya.
Menurutnya, suara petahana tidak ada yang disertifikasi alias tidak ada jaminan suara lama memilih orang yang sama.
Selain itu, Nurdin percaya diri dengan jasa dan segudang pengalaman yang pernah ia raih.
Nurdin mengaku memiliki basis massa yang cukup besar selama perjalanannya di kancah perpolitikan.
"Saya pernah menjadi DPRD 5 periode, jadi calon bupati, calon gubernur hingga wakil ketua dewan partai. Jadi kerja-kerja sosial dan jaringan sosial saya, lumayan cukup," ungkapnya.
Sementara itu, Nurdin juga terang-terangan akan membawa beberapa hal agar mampu bermanfaat bagi masyarakat di NTB, jika dirinya terpilih sebagai DPD RI 2024 mendatang.
"Saya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat yang ada di NTB, di antaranya pemekaran wilayah dan keberimbangan uang daerah dan pusat," tuturnya.
Eks Ketua Presidium Forum Komunikasi Mahasiswa Mataram (FKMM) ini menyebut sejumlah wilayah di NTB seperti Lombok Selatan, Kota Samawa Rea, Kota Kabupaten Bima Timur ingin melakukan pemekaran.
Sedangkan untuk keberimbangan uang daerah dan pusat, Nurdin menginginkan daerah yang memiliki tambang atau memberikan pemasukan ke negara lebih diperhatikan.
"Jangan sampai timbul kecemburuan karena tidak mendapatkan hak lebih atas apa yang telah diberikan ke negara," tegasnya.
Nurdin mengingatkan masyarakat untuk memilih perwakilan yang tajam serta tegas.
"Setajam apapun pedang, jika tidak digunakan dengan benar, tidak ada gunanya. Yang tumpul, bisa diasah menjadi tajam," tandasnya.
(*)