Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah targetkan Desa Wisata Setanggor Lombok Tengah bisa masuk 10 besar Ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Hal tersebut diungkapkan oleh kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Lombok Tengah Lalu Lendek Jayadi kepada Tribun Lombok, Senin (10/4/2023).
"Kami memastikan target kita bukan hanya sekadar seremonial belaka, namun ini merupakan ajang promosi dan ajang silaturahmi untuk mempromosikan desa wisata kita, karena Desa Setanggor bisa jadi desa yang layak jual untuk menjadi desa wisata berkelas dunia," terang Kadispar.
Dengan adanya episentrum destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Mandalika, maka desa wisata Lombok Tengah juga harus memiliki kelas dunia.
Baca juga: Update Harga Tiket Kapal Jelang Arus Mudik 2023 di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur
Termasuk pula manusia dan pelakunya yang harus berkelas dunia melalui momentum ADWI 2023.
Oleh karenanya, sangat penting menciptakan, melestarikan atraksi dan budaya yang ada.
Termasuk pula melakukan upgrade dan up-skilling untuk menjadikan desa wisata yang maju dan mandiri.
"Kami targetkan untuk masuk 10 besar ADWI 2023. Bukan hanya seremonial tapi target sukses prestasi," beber Lendek Jayadi
Baca juga: Sandiaga Uno Direncanakan Hadir Verifikasi Labuhan Lombok untuk ADWI 2023
Lendek mengungkapkan, Desa Wisata Setanggor ini memiliki potensi alam, budaya dan buatan.
Desa wisata Setanggor juga terkenal dengan budayanya, di mana anak-anak sedini mungkin sudah mulai diperkenalkan dan peduli dengan budaya.
"Jika budaya sudah dilestarikan maka otomatis alam dan ikutannya yaitu eksternalisasi pasti akan terdampak. Dan itu dimulai dari generasi yang saat ini, generasi yang baru agar terus suistanable ke depannya," sebutnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, masyarakat Lombok Tengah patut bersyukur karena desa Setanggor sebagai desa binaan, sebelumnya bisa masuk 75 besar terbaik di ADWI dari 4573 desa wisata.
Dengan demikian, momentum ini harus dijadikan sebagai ruang kerja bersama karena membangun desa wisata ataupun pariwisata harus dengan kerja bersama.
"Kita harap bersama-sama semoga ke depannya desa wisata menjadi wisata yang mandiri ke depannya. Masyarakat akan mandiri, organisasi akan mandiri dan apapun semuanya yang bergerak di desa wisata akan mandiri," terang Lendek
Kadispar mengaku dengan kemandirian inilah maka masyarakat akan menjadi sejahtera.
Bergabung dengan Grup Telegram TribunLombok.com untuk update informasi terkini: https://t.me/tribunlombok.