Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Menjelang Ramadhan 1444 Hijriyah, SDN 2 Paomotong, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur melakukan penguatan literasi keimanan dan ketakwaan siswa.
Sebagai sekolah penggerak yang menaungi 343 siswa, SDN ini secara rutin menguatkan literasi siswa dengan kurikulum merdeka belajar.
Pada momen bulan Ramadhan ini, siswa diberikan literasi keimanan dan ketaqwaan dengan harapan siswa nantinya bisa menjalankan ibadah puasa dengan penuh keimanan dan ketakwaan.
Hal tersebut diungkapkan pula Kepala Sekolah SDN 2 Paokmotong Hj Nurhayati menjawab TribunLombok.com, Selasa (21/3/2023).
Dijelaskannya literasi ini akan digelar selama sepekan ke depan, saat siswa libur.
Baca juga: Sambut Ramadhan, Prime Park Hotel Siapkan Ragam Kuliner Nusantara & Timur Tengah
Sebelum menjalankan ibadah puasa, siswa diberikan bekal dulu sebelum nantinya akan kembali masuk.
"Kita tadi gelar senam, sholawatan dan sarapan bersama dan selesai itu kita melakukan pembagian sembako bagi siswa yatim piatu dan kurang mampu," ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskannya literasi keimanan dan ketaqwaan ini berupa kegiatan siraman rohani.
Selain pemberian bekal selama libur, kegiatan ini juga akan rutin digelar setelah masuk bulan puasa Ramadhan.
Kegiatan ini akan digelar setiap hari guna memperkuat nilai-nilai keimanan bagi siswa.
"Rencana digelar setiap pagi sebelum masuk belajar. Diawali dengan pemberian Imtaq, lalu sholat dhuha, baca Asmaul Husna, dzikir dan doa. Selesai jam belajar, sebelum pulang dilakukan sholat dzuhur secara berjamaah," katanya.
Sebagai sekolah yang lokasinya tak jauh dari pasar dan perempatan, pihak sekolah menyadari pentingnya penguatan nilia-nilai keagamaan bagi para siswa. Alhasil, dari upaya yang udah dilakukan membuat sekolah ini terpilih menjadi sekolah penggerak dan membuat banyak sekali perubahan.
"Sejumlah kebiasaan buruk sebelumnya sudah bisa dihilangkan, sehingga sekolah kita terpilih sebagai sekolah penggerak," imbuhnya.
Adapun statusnya sebagai sekolah penggerak, disebut Hj. Nurhayani tahun ini merupakan tahun kedua. Program sekolah penggerak ini akan berlangsung selama tiga tahun. Tahun pertama kelas I dan IV, tahun kedua kelas II dan V, baru kemudian tahun ketiga kelas III dan VI.
Karena kegiatan tersebut, jumlah siswa disekolah ini juga terus bertambah dan membuat sekolah ini sekarang justru kewalahan dengan siswa.
Total jumlah siswa sebanyak 343 orang, dengan jumlah 12 rombongan belajar. Masing-masing kelas dua rombongan belajar. Padahal, jumlah ruang belajar yang layak sangat terbatas.
Sehingga terpaksa, ruang guru dan mushalla digunakan sebagai ruang belajar.
Besar harapannya, karena sekolah ini sudah banyak mendulang prestasi dapat diprioritaskan untuk membangun fasilitas yang kurang. Utamanya ruang belajar siswa.
"Kabarnya ada Dana Alokasi Khusus (DAK) 2023 tahun ini, semoga dana itu bisa mengalir ke SDN 2 Paokmotong untuk membangun ruang kelas baru," harapnya.
(*)